Tautan-tautan Akses

AS Bantah Capai Kesepakatan Sandera dengan Iran


Warga negara Barat yang ditahan oleh Iran, dari kiri: Xiyue Wang (dibebaskan tahun 2019), Baquer Namazi, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, Siamak Namazi dan Nizar Zakka (foto: dok).
Warga negara Barat yang ditahan oleh Iran, dari kiri: Xiyue Wang (dibebaskan tahun 2019), Baquer Namazi, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, Siamak Namazi dan Nizar Zakka (foto: dok).

Amerika menyangkal sebuah laporan yang disampaikan stasiun televisi pemerintah Iran bahwa Iran telah mencapai kesepakatan dengan Amerika dan Inggris untuk membebaskan tahanan yang memiliki kaitan dengan Barat, dan sebagai imbalannya akan mendapat bantuan ekonomi bernilai miliaran dolar.

“Laporan bahwa telah tercapai kesepakatan saling tukar tahanan itu tidak benar,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price hari Minggu (2/5).

“Sebagaimana yang telah kami sampaikan, kami akan selalu mengangkat kasus-kasus warga Amerika yang ditangkap atau hilang di Iran. Kami tidak akan berhenti hingga dapat menyatukan kembali mereka dengan keluarga,” tambahnya.

Kepala Staf Gedung Putih Ron Klain, dalam program televisi “Face the Nation” di CBS, juga menyangkal laporan Iran itu dengan mengatakan “tidak ada perjanjian untuk membebaskan keempat warga Amerika ini. Kami bekerja sangat keras untuk membebaskan mereka.”

Stasiun televisi pemerintah Iran mengutip sebuah sumber yang mengatakan “Amerika bersedia membayar tujuh miliar dolar dan menukar empat tahanan Iran dengan empat mata-mata Amerika yang telah menjalani sebagian hukuman mereka.”

Iran diketahui telah menahan empat warga Amerika, termasuk Baquer dan Siamak Namazi, aktivis lingkungan hidup Morad Tahbaz dan seorang pebisnis Amerika keturunan Iran Emad Shargi. Laporan televisi Iran itu tidak menyebut nama keempat warga Iran yang diperkirakan akan direpatriasi dalam pertukaran tahanan itu.

Sebagai tambahan, laporan televisi pemerintah Iran itu mengutip seorang sumber yang mengatakan Inggris telah sepakat untuk membayar 552 juta dolar guna membebaskan perempuan Inggris keturunan Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe.

Kantor Urusan Luar Negeri Inggris mengatakan negaranya masih terus berupaya mempelajari pilihan-pilihan yang ada untuk menyelesaikan kasus ini, dan menambahkan “kami tidak akan berkomentar lebih jauh karena masih berlangsungnya pembahasan hukum tentang hal ini.” [em/lt]

XS
SM
MD
LG