Tautan-tautan Akses

Artis Indonesia Dipilih Singapore Airlines untuk Produksi Iklan Lagu dari Suara Pesawat


Chong the Nomad Ubah Bunyi Dalam Pesawat Jadi Musik
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:35 0:00

Chong the Nomad Ubah Bunyi Dalam Pesawat Jadi Musik

Alda Agustiano atau biasa dikenal dengan nama Chong the Nomad adalah produser Electronic Dance Music atau EDM Indonesia yang tinggal di kota Seattle, negara bagian Washington, Amerika. Reporter VOA Gandira Pratama (Gan) dan Oliver Prasetyo sempat bertemu dengan artis usia 22 tahun ini di New York City disela-sela kesibukan Alda tampil di beberapa klub dan festival di Manhattan. Ikuti perbincangan menarik mereka berikut ini.

Gan: Halo Alda. Apa kabar.

Alda: Baik-baik.

Gan: Apa yang membuat Anda datang ke New York?

Alda: Saya ada beberapa acara di New York. Saya ada kerjaan sebagai DJ di dua tempat, konser untuk sebuah festival dan malam ini, saya tampil sebagai pertunjukkan utama di Babies All Right nanti malam.

Gan: Oh wow luar biasa! Jadi apa yang membuat Anda tertarik dengan musik?

Alda: Oh, apa yang membuat saja terjun ke dunia musik? Komunitasnya. Karena saya bisa berbagi dan mengekspresikan musik yang saya produksi dan membuat orang-orang menari. Itu selalu menjadi impian saya.

Gan: Dan musik Anda masuk dalam kategori genre apa?

Alda: Elektronik. Tapi saya menyebutnya bedroom groove.

Gan: Apakah Anda juga menganggap diri Anda seorang bedroom producer?

Alda: Oh ya. Oh ya. Jadi semuanya, keyboard saya, laptop saya, semua peralatan produksi saya, semuanya ada di dalam kamar saya.

Gan: Bagainama dengan nama Chong the Nomad. Nama yang sangat menarik. Dan saya dengar Anda mendapat ide dari Avatar, apakah betul?

Alda: Ya.

Gan: Bisa Anda ceritakan sedikit tentang nama tersebut?

Alda: Ya. Saya mendapatkannya dari acara TV Avatar The Last Airbender, tepatnya pada musim kedua ada tokoh atau karakter minor. Nama tokoh ini Chong dan dia seorang nomad. Dia juga sangat musikal. Chong selalu bernyanyi untuk orang-orang di sekitarnya dan mereka pikir dia menjengkelkan.

Itu mirip sekali seperti saya waktu masih di SMP. Saya selalu memainkan instrumen ukulele dan membawanya berkeliling ke semua kelas. Karakter ini mirip dengan saya, makanya saya menggunakan nama Chong the Nomad sebagai ‘identitas’ diri sejak usia 15 tahun.

Gan: Menarik sekali cerita tentang ukulele ini, Anda juga bisa memainkan berbagai instrumen. Jadi instrumen apa aja yang bisa Anda mainkan?

Alda: Saya bisa memainkan ukulele, harmonika, trombon, piano dan gitar.

Alda Agustiano atau biasa dikenal dengan nama Chong the Nomad (VOA/Oliver).
Alda Agustiano atau biasa dikenal dengan nama Chong the Nomad (VOA/Oliver).

Gan: Banyak sekali. Saya dengar baru-baru ini Anda memproduksi sebuah iklan untuk perusahaan Singapore Airlines.

Alda: Betul.

Gan: Bisa Anda ceritakan sedikit tentang itu?

Alda: Ceritanya sangat menarik. Jadi dua bulan lalu saya dihubungi melalui telepon oleh Singapore Airlines yang mencari seorang artis/musisi untuk membuat musik dari suara-suara dan bunyi-bunyian dari sebuah pesawat. Kemudian mereka menerbangkan saya ke Singapura. Mereka membawa saya ke landasan dan saya mulai dengan memukul-mukul tempat bagasi dan koper, memukul-mukul ban pesawat, dan akhirnya saya membuat musik dari semua suara dan bunyi-bunyian yang saya rekam dari semua badan pesawat tersebut.

Gan: Dan Anda sama sekali tidak menggunakan instrumen musik?

Alda: Tidak, tidak ada instrumen musik yang digunakan. Semua suara langsung dari pesawat, bahkan seperti suara ‘klik’ dari sabuk pengaman atau suara mesin pesawat.

Gan: Bagaimana awalnya proyek itu dimulai? Bagaimana Singapore Airlines mendengar tentang Anda?

Alda: Jadi mereka awalnya punya ide untuk membuat musik dari pesawat dan mereka ingin menggunakan artis/musisi dari Seattle. Kebetulan beberapa waktu lalu saya bekerja di sebuah restoran mie ramen untuk waktu yang lama. Dan saya agak frustrasi dan bosan berada di tempat kerja terlalu lama. Jadi saya memutuskan untuk membawa passion saya ke restoran dan saya membuat video dimana saya membenturkan panci-panci ramen dan beberapa suara dan bunyi-bunyian di restoran. Saya membuat lagu dari kumpulan suara dan bunyi-bunyian tersebut. Ketika tim kreatif agen iklan untuk Singapore Airlines melihat video tersebut, mereka memilih saya. Saya bangga sekali!

Gan: Menarik sekali prosesnya. Untuk saat ini, proyek apa yang Anda kerjakan? Atau mungkin Anda bisa menceritakan proyek mendatang?

Alda: Ya tentu saja. Setelah konser di New York ini, saya fokus membuat EP, album yang lebih pendek. Dan saya punya tiga atau empat remix yang akan dirilis pada akhir tahun ini.

Gan: Apakah lagu-lagu ini bisa ditemui di semua layanan lagu streaming?

Alda: Hanya SoundCloud, tidak di semua layanan streaming dan saya juga punya single baru, dirilis tanggal 19 Oktober.

Gan: Menarik sekali, saya tidak sabar untuk mendengarkannya. Alda, terima kasih banyak sudah hang out bersama kami dan VOA Indonesia.

Alda: Terima kasih. (gp)

XS
SM
MD
LG