Tautan-tautan Akses

Apa yang Diketahui Mengenai Kelompok yang Dituduh Melakukan Serangan Sri Lanka


Polisi Sri Lanka mensterilkan kawasan saat Gugus Tugas Khusus Pasukan Penjinak Bom memeriksa lokasi dari mobil van yang meledak dekat gereja yang diserang di Kolombo, Sri Lanka, 22 April 2019 (foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte)
Polisi Sri Lanka mensterilkan kawasan saat Gugus Tugas Khusus Pasukan Penjinak Bom memeriksa lokasi dari mobil van yang meledak dekat gereja yang diserang di Kolombo, Sri Lanka, 22 April 2019 (foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte)

Pemerintah Sri Lanka Senin menuduh kelompok Islamis yang kurang dikenal bernama National Thowfeek Jamaath (NTJ) melakukan serangkaian serangan terkoordinasi yang menargetkan gereja-gereja dan hotel-hotel mewah di seluruh negeri yang menewaskan 290 dan melukai sekitar 500 lainnya.

NTJ belum mengaku bertanggung jawab atas delapan pemboman itu, tetapi para pejabat Sri Lanka mengatakan ledakan-ledakan utama, hari Minggu dilakukan oleh tujuh pembom bunuh diri kelompok itu dan kemungkinan mendapat bantuan dari luar, dimana pihak berwenang belum merilis rinciannya sambil menunggu penyelidikan yang sedang berlangsung.

Siapakah NTJ?

NTJ diyakini didirikan sekurangnya tiga tahun lalu di Sri Lanka timur sebagai cabang dari Sri Lanka Thowheed Jamath (SLTJ), kelompok Islamis lain yang dikenal karena ideologi ekstremis dan indoktrinasi terhadap anak-anak.

SLTJ berusaha untuk menarik Muslim konservatif di Sri Lanka selama bertahun-tahun dengan berbicara tentang Buddha garis keras dan menentang reformasi negara itu terhadap Undang-Undang Perkawinan dan Perceraian Muslim.

Pemimpin SLTJ, Abdul Razik, ditangkap pada November 2016 dengan tuduhan menghasut ekstremisme agama dan pidato kebencian selama demonstrasi di pinggiran Maligawatte yang mayoritas Muslim.

Tidak banyak yang diketahui mengenai keanggotaan NTJ, tetapi ukurannya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan SLTJ, demikian menurut Michael Kugelman, wakil direktur Woodrow Wilson Center untuk Asia Selatan di yang berbasis di Washington.

Kugelman mengatakan kegiatan utama kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir antara lain menargetkan patung-patung Buddha ketika umat Buddha di negara itu berselisih dengan umat Islam. Jika NTJ berada di balik serangan hari Minggu terhadap umat Kristen dan warga asing, tampaknya hal itu menunjukkan kelompok tersebut ingin berkembang lebih jauh, kata para ahli.

"Tujuan yang lebih luas dari kelompok bayangan ini mungkin untuk menanamkan teror - sama seperti al-Qaida dan ISIS - kelompok-kelompok yang menjadi contoh bagi NJT," kata Kugelman kepada VOA.

Pada bulan Maret 2017, media lokal melaporkan NTJ terlibat bentrokan di wilayah mayoritas Muslim, Karrankudt yang mengakibatkan tiga orang terluka. [my]

Recommended

XS
SM
MD
LG