Tautan-tautan Akses

Petugas Patroli Perbatasan AS-Meksiko Menolak Bertemu Donald Trump


Bakal calon presiden Donald Trump bicara di kampanye South Carolina di Bluffton, South Carolina (21/7).
Bakal calon presiden Donald Trump bicara di kampanye South Carolina di Bluffton, South Carolina (21/7).

Serikat pekerja patroli perbatasan AS-Meksiko membatalkan kehadiran mereka di sebuah acara yang dihadiri Donald Trump, Kamis, saat Trump mengunjungi perbatasan dengan Meksiko untuk mengkampanyekan posisinya yang keras terhadap imigrasi ilegal.

Agen patroli perbatasan sebelumnya berencana untuk mendampingi Trump ke perbatasan dan mengadakan pertemuan dengan bakal calon presiden tersebut tapi lalu membatalkan rencana tersebut setelah berkonsultasi dengan serikat nasional, Dewan Patroli Perbatasan Nasional, ujar Hector Garza, presiden Cabang 2455.

Tim kampanye Trump dalam pernyataannya mengatakan ia akan tetap mengunjungi perbatasan hari Kamis, "walaupun ia berada dalam keadaan bahaya," dan menyalahkan pemimpin serikat pekerja, "yang tidak ingin orang tahu betapa buruk kondisinya di perbatasan."

Pengusaha dan pembawa acara realitas di televisi ini merencanakan tampil dalam serangkaian acara di Laredo, termasuk tampil dalam sebuah konferensi pers. ​

Dalam kunjungannya ke Laredo, Trump akan berada dekat kota perbatasan dengan Meksiko yang rawan, Nuevo Laredo. Namun para pejabat dan anggota Kongres secara rutin mengunjungi dan mendapat tur fasilitas ini, yang merupakan pintu gerbang tersibuk di luar daerah pesisir.

Kunjugan Trump mengundang reaksi keras dari sejumlah warga di Laredo, yang mayoritas adalah warga Hispanik.

Pedro Omar Castillo, 72 tahun, mengatakan Trump membutuhkan suara dari warga Hispanik jika ingin sukses melaju dalam bursa calon presiden tahun depan. "Tapi ia tidak akan mendapatkan suara kami karena kata-katanya," ujar Castillo dalam bahasa Spanyol saat ia berjalan melintasi taman di pusat kota. "Ia seorang yang rasis."

Perseteruan dalam partai

Trump mengundang kehebohan beberapa pekan lalu saat ia menyebut imigran dari Meksiko sebagai pemerkosa dan kriminal, dan memicu perseteruan dengan tokoh-tokoh dari Partai Republik, setelah komentar Trump yang meremahkan jasa militer Senator John McCain di Perang Vietnam.

Di Washington Rabu, mantan Gubermur Texas Rick Perry ketika dimintai komentarnya mengenai kunjungan Trump ke Laredo, mencemooh, "Saya harap ia bisa menemukan perbatasannya, karena saya tidak yakin apa ia pernah melihatnya."

Ini setelah Perry, salah seorang bakal calon lainnya, menyebut Trump sebagai "kanker bagi kelompok konservatif" dan menyebut "Trumpisme" sebagai "paduan hasutan, kekejian dan omong kosong beracun yang akan membawa Partai Republik pada kemusnahan bila dilanjutkan."

'Beracun'

"Donald Trump adalah aktor hebat," ujar Senator Lindsey Graham kepada stasiun televisi MSNBC. "Itu sebabnya semua perusahaan-perusahaan ini merekrutnya untuk menjual produk mereka. Itu sebabnya semua perusahaan-perusahaan ini memecatnya, karena ia beracun."

"Ia ibaratnya tabrakan mobil di jalan di mana orang-orang melambatkan kendaraan mereka untuk menonton," kata Graham.

Bakal-bakal calon lainnya dari Partai Republik telah lebih berhati-hati, walaupun tampak semakin kesal terhadap Trump. Bush, yang tampak mencoba untuk tidak membuat marah pendukung Trump, menyebut retorika Trump "buruk" dan "keji."

Suara warga Hispanik

Suara warga Hispanik tidak pelak lagi akan berperan sangat penting, terutama di negara bagian swing states seperti Nevada, Colorado dan Florida, di mana Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama berpeluang meraih suara mayoritas.

"Jika warga Hispanik di Amerika memandang seorang kandidat dari Partai Republik tidak menginginkan mereka di Amerika Serikat, mereka tidak akan memperhatikan apa yang kita katakan selanjutnya," menurut laporan dari Komite Nasional Partai Republik yang dirilis setelah pemilihan umum 2012, menggarisbawahi pentingnya merangkul pemilih Hispanik. "Tanpa memandang apa yang kita katakan mengenai pendidikan, lapangan kerja atau perekonomian; jika warga Hispanik berpikir kita tidak menginginkan mereka di sini, mereka akan menutup telinga terhadap kebijakan-kebijakan kita."

Walaupun begitu Trump, yang tampak populer dalam jajak pendapat akhir-akhir ini, telah berkali-kali mengatakan, imigran dari Meksiko tidak diinginkan di AS.

"Pemerintah Meksiko memaksa orang-orang yang mereka tidak inginkan ke Amerika Serikat," dan "kriminal, pengedar narkoba, pemerkosa" berada di antara mereka, katanya baru-baru ini dalam pidato di mana ia juga mengatakan "sangat menghormati Meksiko."

XS
SM
MD
LG