Tautan-tautan Akses

Antibiotik Umum Ampuh Melawan Infeksi 'Superbug'


Bakteri Acinetobacter baumannii dimatikan oleh azithromycin (hijau). (Foto: UC-San Diego School of Medicine)
Bakteri Acinetobacter baumannii dimatikan oleh azithromycin (hijau). (Foto: UC-San Diego School of Medicine)

Antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati radang tenggorokan dan infeksi telinga mungkin bisa menjadi senjata ampuh melawan "superbugs" yang resisten tarhadap sebagian besar obat lainnya.

Pada uji coba laboratorium tradisional lainnya melawan bakteri sejenis, antibiotik azithromycin, dijual dengan nama Zithromax, tidak bekerja terlalu baik. Tapi dalam situasi uji coba lainnya, azithromycin terbukti sangat efektif melawan tiga patogen yang sulit diobati.

Alih-alih melakukan uji coba di laboratorium standar, para ilmuwan menguji coba obat tersebut di lingkungan yang lebih mirip dengan tubuh manusia dan mengandung banyak faktor bakter bakteri alami manusia.

Hasilnya "sangat manjur dan kita bisa melihat azithromycin bisa menyembuhkan beberapa infeksi pada patogen yang resisten terhadap obat," kata Victor Nizet, seorang professor ilmu kesehatan anak dan farkamologi di University of California-San Diego.

Kelompok Nizet menemukan bahwa azithromycin, di medium tersebut, merangsang tiga "superbug," Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae and Acinetobacter baumannii.

“Superbugs” sangat mematikan karena mereka jarang menyerang orang sehat. Justru mereka cenderung menyerang pasien rumah sakit yang lemah dengan sistem imun yang lemah, dan sering kali membunuh mereka karena tidak ada antibiotik yang efektif melawan patogen.

Bakteri yang sangat resisten di penelitian ini disebut gram-negative. Artinya mereka punya dinding sel dan struktur yang sulit untuk ditembus oleh obat antibiotik.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan resistensi obat menyebar dengan cepat pada patogen ini dan mengatakan tidak ada antibiotik eksperimental yang tersedia.

Penelitian ini sangat penting karena menunjukkan beberapa antibiotik yang selama ini diabaikan untuk pengobatan infeksi yang serius dan mungkin bisa menyelamatkan nyawa.

“Ketika Anda melihat persentase kegagalan pengobatan dengan terapi antibiotik, Anda harus berhenti dan bertanya, 'Apakah kita sudah mempelajari semua antibiotik yang bisa memberikan pengobatan terbaik"' " kata Nizet.

Walaupun ia mengatakan lebih banyak riset diperlukan untuk mengatasi masalah ini, Nizet mengatakan dokter mungkin harus mencoba obat seperti azithromycin, yang telah terbukti aman, kepada pasien-pasien mereka yang sakit parah.

Hasil penelitian oleh Nizet dan kolega dipublikasi dalam jurnal EBioMedicine.

XS
SM
MD
LG