Amy Coney Barrett hari Selasa (27/10) secara resmi dilantik menjadi hakim agung di Mahkamah Agung AS.
Hakim John Roberts mengambil sumpah Barrett, yang dikukuhkan oleh Senat dalam pemungutan suara Senin malam (26/10) dengan hasil 52 banding 48.
Senator faksi Republik dari negara bagian Maine, Susan Collins, bersama seluruh kaukus faksi Demokrat menentang konfirmasi Barrett. Collins mengatakan ia tidak akan memberikan suara untuk konfirmasi itu karena terlalu dekatnya jarak pemilihan hakim agung itu dengan pemilihan presiden 3 November.
Menurut Associated Press tidak ada hakim Mahkamah Agung yang dikonfirmasi dengan tanpa dukungan dari partai minoritas dalam sedikitnya 150 tahun ini.
“Merupakan suatu kehormatan diminta mengabdi bagi negara saya di kantor ini, dan malam ini saya merasa sangat terhormat,” ujar Barrett Senin malam. “Terima kasih juga pada Senat yang telah memberi persetujuan pengangkatan saya. Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan saya berjanji pada Anda dan rakyat Amerika bahwa saya akan melaksanakan tugas dengan kemampuan terbaik saya,” ujarnya.
Faksi Demokrat menilai keputusan memilih calon untuk kursi hakim agung sebaiknya diserahkan pada calon presiden mana pun yang memenangkan pemilihan presiden, yang merupakan sikap Partai Republik pada pilpres tahun 2016. Partai Republik ketika itu menolak mempertimbangkan Merrick Garland sebagai calon hakim agung yang diusulkan Presiden Barack Obama.
“Konfirmasi Amy Conet Barret yang dilakukan secara terburu-buru dan tidak pernah terjadi sebelumnya sebagai hakim Mahkamah Agung di tengah pilpres seharusnya menjadi pengingat bagi setiap warga Amerika bahwa suara Anda sangat bermakna,” ujar capres Partai Demokrat Joe Biden dalam pernyataan Senin malam (27/10). [em/jm]
