Tautan-tautan Akses

Amnesty International Tuduh AS Langgar HAM di Perbatasan Meksiko


Ever Castillo (kiri) dan keluarganya, imigran dari Honduras, dikawal kembali ke perbatasan oleh petugas Dinas Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS di Hidalgo, Texas, 21 Juni 2018.
Ever Castillo (kiri) dan keluarganya, imigran dari Honduras, dikawal kembali ke perbatasan oleh petugas Dinas Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS di Hidalgo, Texas, 21 Juni 2018.

Kelompok hak asasi Amnesty International menuduh pemerintah Amerika melakukan pelanggaran hak asasi terhadap para pencari suaka di perbatasan Amerika-Meksiko.

Dalam laporan yang diterbitkan Kamis (11/10), Amnesty International merujuk pada kebijakan Departemen Keamanan Dalam Negeri yang disebutnya sebagai ‘kampanye sistematis penolakan ilegal’ yang mencegah ribuan pencari suaka memasuki Amerika. Departemen Keamanan Dalam Negeri membawahi pengawal perbatasan dan dinas imigrasi.

Amnesty International juga mengatakan, pemerintah Amerika merilis data yang tidak akurat tentang jumlah anak yang dipisah dari keluarga mereka di bawah kebijakan imigrasi ‘tanpa toleransi.’ Menurut kebijakan tersebut, pemerintahan Trump bisa menuntut semua orang yang melintasi perbatasan dan masuk ke Amerika tanpa dokumen yang sah.

Laporan itu juga mengatakan, kebijakan Amerika di bawah pemerintahan Trump dalam soal pencari suaka adalah upaya untuk ‘menyiarkan ke seluruh dunia bahwa Amerika tidak lagi menerima pengungsi.”

Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Katie Waldman mengecam laporan Amnesty International itu. Menurutnya laporan itu cacat, tidak akurat dan disusun oleh kelompok aktivis perbatasan terbuka. Bahkan jauh dari dapat dipercaya jadi harus diperlakukan demikian, katanya dalam email kepada VOA, Kamis. [al]

XS
SM
MD
LG