Tautan-tautan Akses

Aktris AS, Presiden Jerman, Kunjungi Pengungsi di Yordania


Utusan Khusus Badan Pengungsi PBB (UNHCR), aktris Angelina Jolie mencium seorang anak Suriah saat berkunjung ke Kamp Pengungsi Zaatari Suriah di Mafraq, Yordania, 28 Januari 2018.
Utusan Khusus Badan Pengungsi PBB (UNHCR), aktris Angelina Jolie mencium seorang anak Suriah saat berkunjung ke Kamp Pengungsi Zaatari Suriah di Mafraq, Yordania, 28 Januari 2018.

Sementara Turki melanjutkan ofensifnya terhadap daerah-daerah kekuasaan Kurdi di Suriah, masyarakat internasional prihatin atas bertambahnya korban dalam perang yang berlarut-larut di sana. Jutaan orang telah mengungsi dalam konflik di Suriah dalam tujuh tahun ini. Lebih dari empat juta di antaranya tinggal di kamp-kamp pengungsi di negara-negara tetangganya.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan aktris Amerika Angelina Jolie, yang menjadi utusan khusus badan pengungsi PBB, hari Minggu (28/1) mengunjungi pengungsi Suriah di Yordania, untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya solusi politik di Suriah.

Para pengungsi mengerumuni Angelina Jolie dalam kunjungannya yang kelima ke Kamp Zaatari. Kamp ini terletak di gurun di Yordania, kurang dari satu jam perjalanan dari perbatasan Suriah. Aktris yang menjadi utusan khusus badan pengungsi PBB itu berbicara kepada para penghuni kamp di tempat becek, di antara tenda-tenda dan karavan yang oleh sebagian anak-anak Suriah dikenal sebagai satu-satunya rumah mereka selama ini.

Angeline Jolie mengatakan, “Memilukan sekali, kembali ke Yordania dan menyaksikan betapa besar kesulitan dan trauma di kalangan pengungsi Suriah sewaktu perang ini memasuki tahun kedelapan."

Jolie menyerukan solusi politik bagi konflik Suriah, seraya mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan bukanlah jawaban jangka panjang.

Ia menambahkan, “Jadi saya akan mendesak para anggota Dewan Keamanan PBB agar datang ke wilayah ini, untuk mengunjungi kamp-kamp dan pengungsi urban, serta mencari cara untuk pada akhirnya menggunakan tekanan penuh PBB dan masyarakat internasional guna menyelesaikan konflik. Kita seharusnya tidak pernah lupa bahwa perang dimulai dengan tuntutan rakyat Suriah bagi hak asasi yang lebih besar. Perdamaian di negara mereka harus dibangun berdasarkan itu.”

Pengungsi Suriah di Yordania
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:00 0:00

Yordania menampung sekitar 660 ribu pengungsi Suriah yang terdaftar, tetapi diyakini ada banyak lagi yang tidak terdaftar. Sebagian dari mereka tinggal di Kamp Zaatari, tetapi yang lainnya tinggal di tengah-tengah masyarakat di berbagai penjuru Yordania. Dalam lawatan hari pertamanya, Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier memuji upaya-upaya Yordania dalam mengakomodasi para pengungsi.

Ia menyatakan, “Saya senang dapat datang kembali karena ini juga merupakan kesempatan untuk menghormati pencapaian negara ini, yang beberapa puluh tahun lalu menerima banyak pengungsi Palestina, banyak pengungsi Irak setelah tahun 2003 dan pada tahun-tahun setelah 2011, ratusan ribu pengungsi dari Suriah.”

Steinmeier mengatakan Yordania, yang berpenduduk 10 juta orang, memerlukan bantuan untuk berbagi beban dalam menampung pengungsi. Jerman meningkatkan bantuan kemanusiaan dan pembangunannya untuk Yordania dari sekitar 600 juta dolar menjadi sekitar 740 juta dolar pada tahun 2017. Bantuan Amerika untuk Yordania berjumlah 1,3 miliar dolar untuk tahun 2017. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG