Tautan-tautan Akses

Ahli-Ahli Kesehatan Ingatkan Bahaya Pil Yodium Tanpa Alasan


Petugas Lembaga Pembangunan dan Kerjasama Swiss (DEZA) mengepak paket-paket pil yodium untuk dikirim ke Kedutaan Swiss di Jepang, Senin (14/3).
Petugas Lembaga Pembangunan dan Kerjasama Swiss (DEZA) mengepak paket-paket pil yodium untuk dikirim ke Kedutaan Swiss di Jepang, Senin (14/3).

Penggunaan pil yodium secara tidak beralasan punya resiko kesehatan tersendiri, dan dapat menimbulkan lebih banyak bahaya.

Pejabat-pejabat kesehatan di Amerika dan Kanada mengingatkan warga yang tinggal di pesisir barat supaya jangan minum pil yodium sebagai perlindungan dari debu radioaktif yang mungkin berhembus dari reaktor-reaktor nuklir yang lumpuh di Jepang.

Sejumlah dokter dan ahli medis memperingatkan bahwa penggunaan pil yodium secara tidak beralasan punya resiko kesehatan tersendiri, dan dapat menimbulkan lebih banyak bahaya. Pil yodium adalah garam biasa yang dapat membantu melindungi kelenjar tiroid dari radiasi yang bisa mengakibatkan kanker.

Terjadi peningkatan luar biasa untuk pil tersebut sejak kecelakaan reaktor nuklir di Jepang pekan lalu, yang memicu pembelian pil itu di Amerika dan Kanada. Ini membuat pemasok farmasi berjuang untuk menambah persediaan. Banyak yang mengatakan mereka telah kehabisan stok dan memiliki daftar panjang pesanan yang tidak dapat dipenuhi hingga sedikitnya satu bulan.

Pejabat-pejabat nuklir Amerika dan Kanada mengatakan penimbunan yodium seharusnya tidak perlu dilakukan, karena saat ini tidak mungkin ada debu radioaktif dari PLTN yang rusak di Jepang, terbang sejauh delapan ribu kilometer menyeberangi Samudera Pasifik menuju pesisir barat Amerika Utara.

Komisi Pengaturan Nuklir Amerika mengatakan, bahkan Hawaii di kepulauan Pasifik, yang hanya 6.000 kilometer dari Jepang, menghadapi resiko yang kecil saja. Para ahli mengatakan partikel-partikel radioaktif yang mungkin dibawa oleh angin, tampaknya akan menghilang tanpa menimbulkan bahaya di Samudera Pasifik.

XS
SM
MD
LG