Tautan-tautan Akses

Studi: Aerobik Intensitas Tinggi Mungkin Cegah Penuaan


Studi mendapati aerobik intensitas tinggi mungkin bisa mencegah penuaan (foto: ilustrasi).
Studi mendapati aerobik intensitas tinggi mungkin bisa mencegah penuaan (foto: ilustrasi).

Ada kabar baik dan buruk. Kabar baiknya adalah para periset mengatakan telah menemukan sebuah cara yang bisa mencegah penuaan pada orang tua. Kabar buruknya adalah Anda harus ke sasana kebugaran untuk melakukan latihan aerobik intensitas tinggi untuk mencapainya.

Dalam studi itu, para periset dari Mayo Clinic membandingkan tiga jenis latihan: latihan interval intensitas tinggi, latihan ketahanan tubuh, dan kombinasi antara keduanya.

Temuan mereka, hanya latihan interval intensitas tinggi dan latihan kombinasi yang bisa “meningkatkan kapasitas aerobik dan fungsi mitokondria pada otot.” Gagalnya fungsi mitokondria merupakan masalah yang banyak terjadi pada orang tua.

“Kami menganjurkan semua orang untuk berolahraga rutin, tetapi khusus bagi orang yang menjelang tua, latihan intensitas tinggi yang disupervisi merupakan pilihan terbaik, karena, baik secara metabolis dan pada tingkat molekular, itu yang paling memberikan banyak manfaat,” kata K. Sreekumaran Nair, M.D., Ph.D., seorang pakar endokrinologi di Mayo Clinic dan periset senior mengenai studi itu.

Dia menambahkan bahwa latihan intensitas tinggi sepertinya mencegah beberapa aspek penuaan dan memperingatkan bahwa latihan ketahanan tubuh juga penting untuk meningkatkan kekuatan otot, dan dianjurkan melakukan latihan angkat beban “beberapa hari seminggu.”

Secara khusus, para periset memperoleh temuan, latihan interval intensitas tinggi mencegah penuaan dengan memperbaiki konten protein otot, yang meningkatkan “fungsi-fungsi energik” dan menyebabkan pembesaran otot pada orang tua.

Latihan itu juga meningkatkan kemampuan sel-sel untuk membuat protein-protein baru, yang mencegah penuaan. Studi itu memonitor orang tua dan muda yang terbagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan satu dari tiga jenis latihan selama lebih dari 12 minggu.

Para periset kemudian mengumpulkan informasi kesehatan 72 jam setelah para peserta menyelesaikan salah satu jenis latihan. Temuan itu diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism. [vm]

XS
SM
MD
LG