Tautan-tautan Akses

Analis: Hubungan Kelompok-kelompok Radikal dan Teroris di Indonesia Menguat


Pemimpin muslim garis keras, Abu Bakar Ba'asyir, tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 24 Februari 2011.
Pemimpin muslim garis keras, Abu Bakar Ba'asyir, tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 24 Februari 2011.

Sidney Jones dari International Crisis Group menyebut ada hubungan yang menguat antara kelompok-kelompok radikal Islam dengan kelompok teroris di Indonesia.

Analis keamanan Sidney Jones dari International Crisis Group mengatakan setelah pasukan keamanan Indonesia membongkar sebuah kamp pelatihan teroris di Aceh tahun lalu, kelompok-kelompok kecil yang tersisa membenahi kembali strategi mereka.

Selama bertahun-tahun mereka mencoba dan gagal mendirikan negara Islam melalui kekerasan untuk menjatuhkan pemerintahan. Ia mengatakan mereka saat ini mulai melihat betapa efektifnya kelompok-kelompok hukum Islam dalam menekan pemerintah untuk mengesahkan UU anti-pornografi dan melarang Ahmadiyah menyebarkan keyakinan mereka.

“Kita telah melihat kesuksesan kelompok garis keras sipil dalam mendorong agenda mereka sehingga, setelah kamp pelatihan di Aceh, sebuah kritik yang muncul dalam organisasi-organisasi jihad adalah, ‘Apa yang kita capai melalui operasi-operasi jihad?’ Nol besar,” ujar Jones.

Sejak itu, Jones mengatakan tedapat hubungan yang bertumbuh antara grup-grup militan dan organisasi Islamis seperti Front Pembela Islam yang tidak terlalu terang-terangan mencanangkan kekerasan.

Bonor Tigor Naipospos dari Setara Institute, yang memantau kebebasan beragama di Indonesia, mengatakan bukanlah suatu kebetulan munculnya kekerasan terhadap umat Kristen dan jamaah Ahmadiyah.

Banyak umat Islam menganggap Ahmadiyah sebagai ajaran murtad, karena walaupun Ahmadiyah menganggap diri mereka Muslim, mereka tidak percaya Muhammad adalah nabi terakhir mereka.

Naipospos mengatakan kelompok-kelompok radikal menghasut terjadinya serangan itu untuk menciptakan konflik yang lebih luas lagi. Ia berkata, “Mereka berharap akan mendapat tanggapan dari kelompok-kelompok Kristen. Harapan mereka kelompok Kristen akan membalas dengan kekerasan dan karenanya mereka akan membuat konflik itu semakin besar.”

Walaupun pemerintah proaktif membongkar kelompok-kelompok teroris, Jones mengatakan pemerintah lambat dalam merespon kekerasan yang terkait dengan intoleransi agama. Pemerintah bersikap pasif, katanya, pemerintah merasa mendapat dukungan luas di Indonesia.

XS
SM
MD
LG