Tautan-tautan Akses

Rusia Akui Dua Wilayah Pemberontak Georgia


Presiden Rusia Dmitri Medvedev secara resmi mengakui wilayah-wilayah Georgia, yaitu Ossetia Selatan dan Abkhazia sebagai dua negara merdeka.

Medvedev menandatangani sebuah dekrit hari Selasa memberikan pengakuan kepada dua wilayah itu dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk membuka hubungan diplomatik dan merancang perjanjian-perjanjian kerjasama dengan kedua negara itu.

Presiden Georgia Mikhail Saakashvili, dalam pidato televisi, menyebut keputusan Rusia itu sangat tidak sah. Ia mengatakan masyarakat internasional mendukung negaranya, dan ia mendesak persatuan diantara warga Georgia untuk menanggapi apa yang ia katakan “Agresi Rusia”.

Di Washington, juru bicara Pentagon (Bryan Whitman) mengatakan sudah ada gerakan tentara Rusia di Georgia. Namun katanya pasukan Rusia belum memenuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata yang di tengahi Perancis. Katanya tentara Rusia masih menduduki zona keamanan, mengadakan pos-pos pemeriksaan dan pengawasan yang melanggar perjanjian.

Selanjutnya, Presiden Medvedev juga mengatakan negaranya menginginkan kemitraan dengan NATO namun mengingatkan bahwa ekspansi aliansi itu hanya akan memperburuk ketegangan.

Medvedev mengatakan kepada televisi al-Jazeera membangun hubungan dengan Rusia adalah kepentingan negara Barat yang katanya punya kekuatan untuk meredakan ketegangan yang meningkat akibat krisis Georgia.

Pemimpin Rusia mengatakan membuka proses keanggotaan pada Georgia dan Ukraina, 2 bekas republik Soviet, akan memperparah situasi. Ia juga mengatakan Rusia menganggap penggelaran misil pertahanan Amerika di Polandia dan Republik Cheko sebagai ancaman dan memperingatkan ini bisa menyebabkan tindakan militer balasan.

Sebelumnya, duta besar Rusia untuk NATO, Dmitri Rogozin mengatakan negaranya akan menghentikan kunjungan para pejabat NATO ke Rusia dan menghentikan latihan gabungan, namun akan tetap mengijinkan lewatnya pasukan NATO yang menuju Afghanistan.

XS
SM
MD
LG