Amerika bersama negara-negara utama di Eropa dengan resmi telah mengakui Kosovo sebagai negara merdeka dan berdaulat meskipun ditentang keras oleh Serbia. Presiden Bush mengucapkan selamat kepada warga Kosovo dalam surat kepada presiden Kosovo Fatmir Sejdiu hari Senin. Bush menyambut baik keinginan Kosovo mencapai standar demokrasi dan kebebasan tertinggi. Ia juga mengatakan Amerika akan membuka hubungan diplomatik dengan negara baru itu.
Presiden Serbia Boris Tadic hari Senin meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk menyatakan kemerdekaan Kosovo batal dan tidak berlaku. Anggota Dewan Keamanan Russia dan Cina mendukung permintaan itu dengan alasan mengakui kemerdekaan sepihak oleh Kosovo dapat menjadi contoh tidak baik bagi gerakan separatis di seluruh dunia. Tetapi Inggris, Belgia dan Italia dan lainnya mengatakan kemerdekaan yang diawasi bagi Kosovo adalah satu-satunya penyelesaian yang layak untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan sana.
Sementara itu, paling kurang 2000 warga Serbia yang marah berdemonstrasi di kota Mitrovica yang terpecah di Kosovo utara. Mereka memprotes deklarasi kemerdekaan yang diumumkan Parlemen Kosovo hari Minggu mewakili mayoritas penduduk Kosovo yang etnis Albania.
Mereka mendengarkan pidato Mirko Jaksic – sekutu perdana menteri Serbia Vojislav Kostunica – yang menandaskan Kosovo tidak pernah merdeka. Masa kemudian bergerak ke sebuah jembatan di Sungai Ibar yang membagi dua kota itu menjadi daerah etnis Albania dan daerah Serbia namun tidak mendobrak barisan polisi yang berjaga di sana.
Paling kurang 800 warga Serbia berkumpul di Gereja Ortodoks Gracanica dekat Pristina memperotes deklarasi sama. Kurang lebih 5000 orang berdemonstrasi di pusat kota Beograd membawa bendera Serbia dan memekikkan kata-kata anti Albania dan anti Amerika. Namun aksi mereka berjalan tenteram jika dibandingkan dengan Minggu malam tatkala pemerotes melempari kedutaan Amerika dan Slovenia dengan batu.
