Tautan-tautan Akses

Mubarak: Situasi di Irak Dapat Mengancam Stabilitas Timur Tengah


Dalam wawanvara dengan televisi berbahasa Arab Al Arabiya hari Sabtu Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan Irak kini berada di tengah perang saudara yang dapat mengancam stabilitas di seluruh kawasan Timur Tengah. Ia juga mengatakan merasa khawatir melihat pengaruh Iran di dunia Arab. Presiden Mubarak mengatakan, perang saudara sudah mulai terjadi di Irak di antara Syi’ah, Suni, Kurdi dan pejuang asing yang datang dari Asia. Dan menurutnya keadaan akan bertambah buruk kalau pasukan pimpinan Amerika meninggalkan Irak.

Presiden Mubarak juga mengatakan Iran mempunyai pengaruh yang signifikan atas mayoritas Syi’ah di Irak. Menurutnya sebagian besar Syi’ah yang tinggal di negara-negara Arab tetangga Iran lebih setia kepada Iran daripada kepada negara mereka sendiri. Mubarak bukanlah Arab Suni pertama yang mengemukakan kekhawatiran bahwa teokrasi Syi’ah Iran bisa menjalar ke negara-negara yang umumnya berpenduduk Suni yang semuanya juga mempunyai penduduk minoritas Syi’ah.

Sementara, polisi Irak mengatakan ledakan bom mobil telah menewaskan paling sedikit 6 orang dekat Masjid Syi’ah di selatan Baghdad. Polisi mengatakan ledakan hari Sabtu itu terjadi di kota Musayyib yang penduduknya umumnya Syi’ah. Selain yang tewas paling sedikit ada 14 orang yang luka-luka. Tindak kekerasan sektarian terbaru itu terjadi sehari setelah beberapa pembom bunuh diri menewaskan 79 jemaah di Masjid Syi’ah di Baghdad.

Setelah ledakan di Masjid Syi’ah itu para pejabat Amerika menghimbau semua faksi di Irak agar dapat menahan diri. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Sean McCormack mengatakan ledakan di masjid itu dilakukan oleh orang-orang yang berusaha memecah Irak dan mengobarkan kekerasan sektarian. Juga hari Sabtu, militer Amerika mengatakan, seorang marinir meninggal akibat luka-luka dalam serangan hari Jum’at di utara Baghdad.

XS
SM
MD
LG