Tautan-tautan Akses

Pasukan Keamanan di  New Delhi Disiagakan, Berlakukan Keadaan Darurat


Pasukan keamanan di ibukota India, New Delhi disiagakan hari ini sehari setelah rangkaian ledakan yang menggoncang kota itu menewaskan paling kurang 61 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya. Pihak berwenang memberlakukan keadaan darurat, menutup semua pasar di kota itu dan menyerukan kepada warga agar menjauhi tempat-tempat umum. Polisi bersenjata memasang halang-rintang di jalan-jalan seputar ibukota India itu.

Ledakan hari Sabtu menghantam dua pasar dan sebuah bus sewaktu jejalan orang menikmati Diwali, festival cahaya agama Hindu yang diselenggarakan setiap tahun. Polisi mengatakan telah menahan 10 orang dalam kaitan dengan serangan itu. Rangkaian ledakan itu terjadi pada saat para pejabat India dan Pakistan melakukan pembicaraan untuk membuka Garis Demarkasi Militer yang dijaga kuat di wilayah sengketa Kashmir untuk membantu para korban gempa besar bulan ini. Belum ada yang mengaku bertanggungjawab melakukan serangan itu.

Sementara, Amerika Serikat telah mengutuk rangkaian serangan bom hari Sabtu kemarin, yang melanda ibukota India New Delhi. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice melukiskan serangan maut itu sebagai perbuatan keji dan sengaja diarahkan pada warga sipil tidak bersalah yang sedang menyiapkan perayaan hari keagamaan. Dia mengatakan melawan terorisme merupakan perjuangan bersama di seluruh dunia dan bahwa Amerika Serikat berdiri disamping India dalam upaya menyeret yang bersalah ke pengadilan.

Di tempat lain, Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan dia jijik oleh kejahatan itu dan menyerukan pihak berwenang supaya menuntut yang bertanggungjawab. Di Pakistan, Menteri Informasi dan Penyiaran Sheikh Rashid Ahmad mengatakan negaranya terkejut atas apa yang dia sebut perbuatan biadab itu. Perdana Menteri Australia John Howard dan Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw juga mengutuk serangan tersebut.

XS
SM
MD
LG