Tautan-tautan Akses

Biden Dorong Penurunan Harga Daging dan Sembako


Presiden Joe Biden, didampingi Menteri Pertanian Tom Vilsack dan Jaksa Agung Merrick Garland Senin sore (3/1) melangsungkan pertemuan virtual dengan para petani dan peternak independen.
Presiden Joe Biden, didampingi Menteri Pertanian Tom Vilsack dan Jaksa Agung Merrick Garland Senin sore (3/1) melangsungkan pertemuan virtual dengan para petani dan peternak independen.

Presiden Joe Biden mendorong penurunan harga daging dan kebutuhan pokok lain di Amerika sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengatasi inflasi.

Presiden AS Joe Biden hari Senin sore (3/1) melangsungkan pertemuan virtual dengan para petani dan peternak independen untuk menyusun inisiatif guna menurunkan harga pangan dengan meningkatkan persaingan dalam industri daging. Pertemuan virtual di Gedung Putih ini dilangsungkan ketika terjadi peningkatan inflasi yang mengancam agenda pemerintahan Biden. Harga konsumen di bulan November naik 6,8% dibanding 12 bulan sebelumnya, atau yang tertinggi dalam 39 tahun.

Biden mengkritisi pabrik pengolahan daging yang dapat menetapkan harga sehingga mempengaruhi harga produk pertanian yang diterima pertani dan sekaligus dibebankan pada konsumen. Gedung Putih mengatakan empat perusahaan teratas menguasai 85% pasar daging sapi dan 70% pasar daging babi.

Seorang pria berbelanja daging di sebuah toko di Washington, DC (foto: dok). Empat perusahaan terbesar menguasai 85% pasar daging sapi di AS.
Seorang pria berbelanja daging di sebuah toko di Washington, DC (foto: dok). Empat perusahaan terbesar menguasai 85% pasar daging sapi di AS.

“Perusahaan besar menghasilkan keuntungan besar. Ketika keuntungan mereka naik, harga di toko eceran juga naik, sementara harga yang ditetapkan pada petani untuk produk yang mereka bawa ke pasar justru turun. Ini mencerminkan pasar yang terdistorsi karena kurangnya persaingan. Saya sebelumnya telah mengatakan dan saya akan mengulanginya lagi : kapitalisme tanpa persaingan, bukan kapitalisme. Ini eksploitasi! Ini yang terjadi di pasar daging dan unggas, dan juga di industri-industri itu. Petani dan peternak kecil yang mandiri justru terusir dari bisnis ini, padahal terkadang bisnis ini telah ada selama beberapa generasi. Hal ini menurunkan martabat mereka, rasa hormat mereka pada warisan keluarga yang dibawa dari generasi ke generasi,” jelas Biden.

Biden menjabarkan beberapa langkah, termasuk mendistribusikan satu miliar dolar paket bantuan virus corona untuk membantu pengembangan industri daging independen, serta dana tambahan untuk melatih pekerja dan memperbaiki kondisi industri ini.

Biden mengatakan pemerintahnya juga akan mengevaluasi penerapan aturan baru untuk pengepakan daging dan persyaratan pelabelan untuk ditetapkan sebagai “Produk Amerika.”

“Memperkuat kompetisi baik bagi kita semua. Petani dan peternak berhak mendapatkan bagian yang adil. Keluarga-keluarga Amerika yang bergulat menghadapi lonjakan harga sembako juga berhak mendapatkan harga yang pantas untuk makanan yang mereka sajikan di meja makan. Komunitas di pedesaan juga akan melihat lapangan pekerjaan yang lebih baik ketika ada kompetisi. Sementara ekonomi kita secara keseluruhan akan menjadikan kita memiliki rantai pasokan pangan yang lebih tangguh. Kita akan memastikan bahwa para petani, peternak dan pengolah makanan memiliki piranti dan tempat berkompetisi yang dibutuhkan. Kita akan berjuang untuk mendapatkan harga yang adil bagi para petani, peternak dan keluarga Amerika,” tambahnya.

Seorang peternak AS memeriksa ternak sapinya di Beulah, North Carolina (foto: dok).
Seorang peternak AS memeriksa ternak sapinya di Beulah, North Carolina (foto: dok).

Profesor Charles Ballard di Michigan State University kepada Associated Press mengatakan ia optimis dengan pemulihan ekonomi Amerika.

“Orang-orang tetap membeli, barang tetap diproduksi, saya pikir pemulihan ini akan berlanjut pada tahun 2022. Tentu saja banyak hal bisa berubah karena membuat prediksi itu sulit, apalagi tentang masa depan. Inflasi sekarang lebih tinggi dibanding puluhan tahun lalu, sejak era akhir 70an dan 80an. Tetapi banyak ekonom, termasuk saya sendiri, menilai ada peluang yang sangat bagus bahwa tekanan-tekanan itu akan berkurang pada tahun 2022. Saat ini kita tidak memiliki inflasi yang tidak terkendali seperti tahun 1970an. Saya percaya pada tahun 2022 ini inflasi akan moderat. Jika tidak, Bank Sentral mungkin akan menginjak rem dengan membatasi kredit, yang dalam sejarah biasanya sering menimbulkan resesi.”

Selain inflasi, gelombang wabah virus corona yang berulang-ulang telah membuat pandangan warga tentang ekonomi, meskipun ada pertumbuhan kuat selama setahun terakhir ini.

Biden akan berkesempatan untuk menyoroti kekuatan ekonomi Amerika ini dalam laporan ketenagakerjaan bulan Desember yang akan dirilis Jumat nanti (7/1).

Ekonom yang disurvei FactSet memperkirakan Amerika telah menambah 362.000 lapangan pekerjaan baru Desember lalu, dan tingkat pengangguran telah turun menjadi 4,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2021 lalu Amerika menambah sekitar 6,5 juta lapangan pekerjaan baru, lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, yang mencerminkan pertumbuhan penduduk dan belanja pemerintah. [em/jm]

XS
SM
MD
LG