Tautan-tautan Akses

Lebih Banyak Lagi Daerah di Myanmar yang Dikenai Darurat Militer


Para demonstran memegang lilin selama protes malam nasional menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar 12 Maret 2021. (Foto: Reuters)
Para demonstran memegang lilin selama protes malam nasional menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar 12 Maret 2021. (Foto: Reuters)

Junta yang berkuasa di Myanmar pada hari Senin (15/3) menetapkan empat kota lagi di Yangon yang akan ditempatkan di bawah keadaan darurat militer.

Perintah yang diumumkan oleh badan penyiaran pemerintah MRTV itu menyebutkan bahwa Dagon Utara, Dagon Selatan, Dagon Seikkan dan Okkalapa Utara akan berada di bawah peraturan tersebut. Dua kota kecil di Yangon, Hlaing Thar Yar dan tetangganya, Shwepyitha, telah ditempatkan dalam keadaan darurat militer pada Minggu (14/3) malam.

Pengumuman pada hari Minggu (14/3) itu tampaknya merupakan yang pertama kalinya kata “darurat militer” digunakan sejak kudeta militer 1 Februari. Ini menunjukkan lebih banyak lagi kontrol langsung militer, bukannya polisi setempat, terhadap keamanan.

Dalam perintah itu, Dewan Administrasi Negara menyatakan bertindak demikian untuk meningkatkan keamanan serta memulihkan hukum dan ketertiban di kota-kota tersebut.

Ditambahkan juga bahwa komandan regional Yangon akan dipercayakan dengan kekuasaan administratif, kehakiman dan militer di daerah-daerah yang tunduk pada perintah tersebut.

Sementara itu ratusan demonstran kembali turun ke jalan-jalan kota Mandalay pada hari Senin (15/3), meskipun pasukan keamanan semakin menunjukkan kesediaan untuk menembak mati untuk menumpas gerakan antikudeta.

Para demonstran terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan melakukan demonstrasi secara singkat, dalam upaya mengurangi kemungkinan tertangkap oleh polisi atau militer. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG