Tautan-tautan Akses

5 Perusahaan China Dianggap Ancaman Keamanan Nasional AS


Bendera nasional AS dan China dikibarkan di depan sebuah hotel internasional di Beijing 4 Februari 2010. (Foto: Reuters)
Bendera nasional AS dan China dikibarkan di depan sebuah hotel internasional di Beijing 4 Februari 2010. (Foto: Reuters)

Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission/FCC), Jumat (12/3), menetapkan lima perusahaan China sebagai ancaman terhadap keamanan nasional di bawah undang-undang 2019 yang bertujuan melindungi jaringan komunikasi AS.

FCC mengatakan perusahaan-perusahaan itu termasuk Huawei Technologies Co, ZTE Corp, Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co dan Zhejiang Dahua Technology Co.

Undang-Undang Tahun 2019 mewajibkan FCC untuk mengidentifikasi perusahaan yang memproduksi peralatan dan layanan telekomunikasi "yang terbukti menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional AS.”

Pejabat Ketua FCC Jessica Rosenworcel mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Daftar ini memberikan panduan yang berarti, yang akan memastikan ketika jaringan generasi mendatang dibangun di seluruh negeri, jaringan-jaringan itu tidak mengulangi kesalahan di masa lalu atau menggunakan peralatan atau layanan yang akan menimbulkan ancaman untuk keamanan nasional AS atau keamanan dan keselamatan orang Amerika.”

Undang-Undang 2019 menggunakan kriteria dari rancangan undang-undang otorisasi pertahanan yang sebelumnya mengidentifikasi lima perusahaan China. Pada Agustus 2020, pemerintah AS mengeluarkan peraturan yang melarang agensi membeli barang atau jasa dari salah satu dari lima perusahaan China.

Pada 2019, AS memasukkkan Huawei, Hikvision, dan perusahaan lain dalam daftar hitam ekonominya.

Tahun lalu, FCC menyatakan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional terhadap jaringan komunikasi. Pernyataan FCC itu melarang perusahaan-perusahaan AS untuk mengggunakan dana pemerintah sebesar $8,3 miliar untuk membeli peralatan dari perusahaan-perusahaan China tersebut.

Pada Februari, Huawei menggugat pernyataan tersebut dalam petisi yang diajukan ke Pengadilan Banding Sirkuit AS Kelima. Huawei menolak berkomentar pada Jumat (12/3) terkait pernyataan FCC terbaru.

Hikvision mengatakan pada Jumat (12/3) malam bahwa pihaknya sangat menentang keputusan FCC “dan mempertimbangkan semua opsi tentang cara terbaik menangani penunjukan yang tidak berdasar ini. Hikvision tidak termasuk dalam daftar jaringan generasi mendatang. ”

Tiga perusahaan lainnya tidak berkomentar atau tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

FCC pada Desember merampungkan regulasi yang mewajibkan operator dengan peralatan ZTE atau Huawei untuk "mencopot dan mengganti" peralatan itu. Keputusan tersebut mendorong pembentukan program penggantian piranti dan Kongres AS pada Desember menyetujui $1,9 miliar untuk mendanai program tersebut. [ah/ft]

XS
SM
MD
LG