Tautan-tautan Akses

Al-Qaida "di Ambang Kematian" Setelah Perang Dua Dekade


Pemimpin al-Qaida Ayman al-Zawahiri diduga sudah meninggal akibat sakit (foto: dok).
Pemimpin al-Qaida Ayman al-Zawahiri diduga sudah meninggal akibat sakit (foto: dok).

Para pejabat penting AS bertahan dengan penilaian mereka bahwa kelompok inti al-Qaida - meski masih menjadi ancaman - kini telah melemah. Mereka mengesampingkan informasi intelijen yang menunjukkan bahwa organisasi teror itu tetap bercokol di Afghanistan dan mungkin tumbuh semakin kuat.

Selama berbulan-bulan, terjadi peningkatan ketegangan antara Amerika dan sekutu-sekutunya mengenai status al-Qaida, dan beberapa pejabat kontraterorisme berpendapat Amerika dalam bahaya karena meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teror tersebut.

Tetapi pejabat tinggi kontraterorisme Departemen Luar Negeri pada hari Selasa mengatakan al-Qaida telah terdegradasi secara signifikan berkat upaya AS.

"Saya kira al-Qaida tidak diragukan lagi diambang kematian," kata Duta Besar Nathan Sales, Koordinator Kontra-terorisme, kepada Forum Keamanan Global secara virtual dalam wawancara yang direkam sebelumnya.

"Kita sudah menghancurkan para kader kepemimpinan senior mereka selama 20 tahun terakhir, hanya menyisakan sisa-sisa kepemimpinan inti al-Qaida sebelumnya," katanya.

Komentar Sales itu dilontarkan hanya sehari setelah Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien juga meremehkan kemampuan inti al-Qaida untuk melakukan penyerangan.

"Al-Qaida tidak mampu mengarahkan serangan kompleks berskala besar terhadap AS karena tekanan yang kita lakukan terhadap mereka," katanya.

Seberapa besar pukulan yang diderita kepemimpinan al-Qaida akhir-akhir ini, tetap menjadi pertanyaan.

Baik Sales maupun O'Brien tidak membahas kabar baru-baru ini bahwa pemimpin lama al-Qaida, Ayman al-Zawahiri, mungkin akhirnya meninggal karena sakit. Mereka juga tidak mengomentari dugaan pembunuhan penerus Zawahiri, Abu Muhammad al-Masri, dalam operasi Israel Agustus lalu di Teheran, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Tapi Sales mengatakan siapa pun yang mungkin memimpin, pengaruh mereka telah berkurang.

“Ada kecenderungan pertanyaan mangenai pentingnya siapa yang memimpin inti Al-Qaida saat ini semakin berkurang daripada satu dekade lalu, bahkan dua dekade lalu,” katanya dalam forum virtual itu.

"Apa yang kami saksikan adalah semacam devolusi otoritas dari inti al-Qaida ke cabang dan afiliasinya," kata Sales. "Cabang-cabang itu, menurut saya, memiliki otonomi organisasi yang semakin meningkat untuk mengembangkan rencana serangan guna menetapkan tujuan strategis."

Namun para pejabat kontraterorisme internasional dan pejabat keamanan Afghanistan sendiri berpendapat bahwa intelijen mereka menunjukkan inti al-Qaida masih tetap ada dan telah tumbuh lebih kuat. [my/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG