Tautan-tautan Akses

Pejabat AS Konfirmasi Kematian Pemimpin al-Qaida, Tapi Bukan Orang Nomor Dua 


Poster DPO dari Biro Penyelidik Federal AS (FBI) menunjukkan tokoh al-Qaida Husam Abd al-Rauf atau dikenal Abu Muhsin al-Masri. Afghanistan mengklaim pihaknya berhasil menewaskan al-Masri, Minggu, 25 Oktober 2020.
Poster DPO dari Biro Penyelidik Federal AS (FBI) menunjukkan tokoh al-Qaida Husam Abd al-Rauf atau dikenal Abu Muhsin al-Masri. Afghanistan mengklaim pihaknya berhasil menewaskan al-Masri, Minggu, 25 Oktober 2020.

Amerika Serikat mengonfirmasi kematian seorang pejabat tinggi al-Qaida di Afghanistan. Namun, tampaknya teroris yang tewas itu bukan orang kedua di jajaran komando kelompok itu, seperti yang telah dilaporkan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat tidak diungkap identitasnya, memastikan kematian Abu Muhsin al-Masri dari kelompok al-Qaida, dan mengatakan pasukan AS memberikan dukungan dalam operasi yang dipimpin oleh pasukan Afghanistan di Provinsi Ghazni.

Pada Senin (26/10), Gedung Putih memberikan pujian atas operasi Afghanistan itu, dan menyebut serangan yang berhasil terhadap al-Masri sebagai merupakan “berita yang patut diterima dengan baik.”

Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan (NDS) pertama kali mengumumkan kematian al-Masri itu melalui cuitan di Twitter pada Sabtu (24/10) malam.

Dalam cuitan berikutnya, NDS dan para pejabat Afghanistan menggambarkan al-Masri sebagai pejabat nomor dua pada afiliasi al-Qaida, yakni al-Qaida di Anak Benua India (AQIS).

NDS juga mengatakan al-Masri dekat dengan pemimpin al-Qaida Ayman al-Zawahiri, dan bahwa dia telah tinggal di Afghanistan di bawah perlindungan Taliban.

Menanggapi cuitan dari NDS, Direktur Pusat Kontraterorisme Nasional AS, Christopher Miller, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pembunuhan al-Masri “merupakan kemunduran besar” bagi al-Qaida.

Dia juga mengatakan tewasnya al-Masri, “menunjukkan berkurangnya efektivitas organisasi teroris itu.”

Namun, beberapa pejabat kontraterorisme AS dan internasional memberi tahu VOA, bahwa meski masih signifikan, kematian al Masri bukanlah pukulan seperti yang digambarkan selama ini.

Para pejabat itu mengatakan pejabat nomor dua al-Qaeda, dan kemungkinan penerus al-Zawahiri, adalah al-Masri lainnya, Abu Muhammad al-Masri, juga dikenal sebagai Abdullah Ahmed Abdullah.

Meski keduanya masuk dalam daftar Orang Paling Dicari FBI, Departemen Luar Negeri menawarkan hadiah hingga $10 juta untuk informasi yang menjurus pada penangkapan Abu Muhammad al-Masri.

Dalam serangkaian cuitan pada Minggu (25/10), Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memuji pasukan Afghanistan atas serangan yang menewaskan Abu Muhsin al-Masri itu.

Sebagian pejabat kontrateror PBB telah memperingatkan bahwa AS meremehkan kekuatan al-Qaida di Afghanistan. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG