Tautan-tautan Akses

Kematian Akibat Virus Korona Tembus 1.000 Lebih


Para petugas medis dengan pakaian pelindung membawa pasien di ruang isolasi di distrik Caidian menyusul wabah virus novel korona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 6 Februari 2020. (Foto: Reuters)
Para petugas medis dengan pakaian pelindung membawa pasien di ruang isolasi di distrik Caidian menyusul wabah virus novel korona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 6 Februari 2020. (Foto: Reuters)

Jumlah kematian akibat virus korona baru (2019-nCoV) di China melampaui 1.000 orang setelah Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah, melaporkan 103 kematian, Senin (10/2).

Pejabat China mengatakan kini terdapat hampir 43.000 kasus yang dikonfirmasi di seluruh negara itu.

Televisi pemerintah China melaporkan, Presiden Xi Jinping, Senin (9/2), mengunjungi pasien virus korona di satu rumah sakit di Beijing dan menyerukan "langkah-langkah yang lebih tegas" untuk mengatasi wabah itu.

Pada hari yang sama, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penularan virus korona antara orang-orang yang tidak pernah ke China bisa menjadi "percikan api yang menjadi lebih besar."

Bank Sentral China menyediakan AS$43 miliar guna membantu bisnis yang terlibat dalam memerangi epidemi itu.

Jumlah kematian akibat virus korona lebih tinggi daripada wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS) yang terjadi pada 2002-2003. SARS yang diyakini menewaskan 774 orang dan menulari hampir 8.100 di China dan Hong Kong. [ka/pp]

XS
SM
MD
LG