Tautan-tautan Akses

Menteri Baru Jokowi-Ma’ruf Siap Lakukan Terobosan dalam 5 Tahun ke Depan


Presiden Joko Widodo (tengah kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah kanan) bergandengan sebelum sesi foto dengan anggota kabinet baru di tangga Istana Merdeka, 23 Oktober 2019. (Foto: AFP)
Presiden Joko Widodo (tengah kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah kanan) bergandengan sebelum sesi foto dengan anggota kabinet baru di tangga Istana Merdeka, 23 Oktober 2019. (Foto: AFP)

Setelah dilantik hari ini, beberapa wajah baru menteri di kabinet Indonesia Maju menyatakan siap mengemban tugas yang diberikan oleh Jokowi-Ma’ruf. Bahkan di antara mereka, ada yang menyatakan akan melakukan berbagai macam terobosan.

Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju untuk segera bekerja keras, cepat, produktif serta berorientasi pada hasil nyata untuk masyarakat Indonesia. Tidak main-main, Jokowi pun mengingatkan bahwa menteri yang tidak bekerja dengan baik akan dicopot di tengah jalan.

Mendengar arahan Jokowi ini pun, beberapa wajah baru menteri dalam pemerintahan menyatakan akan bekerja keras, demi terwujudnya visi dan misi dari Jokowi-Ma’ruf. Tidak hanya itu, beberapa dari mereka menyatakan akan melakukan berbagai terobosan dalam tugasnya nanti.

Dari kiri: Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendikbud Nadiem Makarim dan Menlu RI Retno Marsudi sebelum pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, 23 Oktober 2019
Dari kiri: Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendikbud Nadiem Makarim dan Menlu RI Retno Marsudi sebelum pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, 23 Oktober 2019

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai bahwa belum ada perubahan dan kemajuan yang pasti dalam dunia pendidikan di Indonesia dalam 30 tahun terakhir ini. Mantan CEO Gojek ini pun mengatakan akan berusaha melakukan berbagai terobosan dalam dunia pendidikan di Indonesia, di antaranya yaitu berusaha mengnyinergikan antara pendidikan di dalam sekolah dengan apa yang dibutuhkan dalam dunia kerja setelah para siswa tersebut lulus.

Tidak lupa, ia menekankan peran teknologi dan kesejahteraan guru adalah poin penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia nantinya.

“Alasan kenapa saya terpilih walaupun saya bukan dari sektor pendidikan adalah satu. saya lebih mengerti, belum tentu mengerti, tapi lebih mengerti apa yang akan ada di masa depan kita. Itu yang pertama, karena saya bidangnya, bisnis saya di bidang masa depan, untuk mengantisipasi masa depan. Dan kebutuhan lingkungan pekerjaan di masa depan itu sangat berbeda dan akan selalu berubah, dan itu link and match dari yang Bapak Presiden bilang kemarin. Sekali lagi ini adalah visi Bapak Presiden bukan visi saya. Link and match itu adalah saya akan mencoba menyambung apa yang dilakukan di institusi pendidikan, menyambung apa yang dibutuhkan di luar institusi pendidikan, agar bisa adaptasi dengan segala perubahan itu. Kedua, mau tidak mau, dengan 300 ribu sekolah, 50 juta murid, mau tidak mau peran teknologi akan sangat besar dalam semuanya. Kualitas, efisiensi dan administrasi sistem pendidikan sebesar ini ya, jangan lupa ini empat terbesar di dunia, sistem pendidikan ini, jadi peran teknologi sangat penting,” jelas Nadiem usai dilantik di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10).

Satu-satunya menteri dari kalangan milennial ini juga menambahkan pentingnya menciptakan pendidikan berbasis kompetensi dan karakter.

Bahlil Lahadalia. (Foto: Wikipedia)
Bahlil Lahadalia. (Foto: Wikipedia)

Bahlil Lahadalia yang ditunjuk Jokowi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyadari bahwa tugasnya tidak mudah. Namun, ia mengatakan akan berusaha menjadikan Indonesia semakin ramah buat investor, sehingga mereka tidak segan untuk berinvestasi di tanah air. Lalu, bagaimana caranya?

Bahlil yang juga Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menyatakan bahwa selama ini berbagai regulasi dan birokrasi yang berbelit-belit itulah yang menyebabkan banyak investor kabur ke negara tetangga, maka dari itu dirinya berkomitmen untuk membereskan hal tersebut.

“Kalau kita berbicara tentang investasi, itu kan cuma dua substansinya, adalah adanya kepastian regulasi, kemudian ada kepastian keamanan dan memang konsesi yang ditawarkan itu bagus, sebenarnya tiga itu, tidak terlalu ribet. Tinggal kita lihat mana yang jadi kendala selama ini. Selama ini yang menjadi kendala kan banyak investor masuk, sudah teken perjanjian tapi kemudian hanya pada sampai teken saja, eksekusi kan cuma 30 persen dari yang diteken, karena terjadi problem tumpang tindih, administrasi, saya tidak bisa menguraikan satu per satu karena, harus ngecek dulu, mungkin salah satu di antaranya itu, tapi itu memang pengalaman yang kita sering rasakan sebagai pengusaha,” jelasnya.

Selain itu, pria asal Fakfak Papua ini juga menekankan bahwa investasi harus dilakukan merata di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, jika investasi merata maka pertumbuhan ekonomi pun dipastikan akan membaik di seluruh wilayah.

Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi mengaku bahwa latar belakangnya di bidang militer akan membantu tugasnya di kementerian agama, apalagi ia ditugaskan khusus oleh Presiden Jokowi untuk menangkal radikalisme.

Bekerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan dan pihak lain menurutnya akan membantu tugasnya dalam lima tahun ke depan.

“Dari latar belakang ada pengalaman saya yang lebih banyak, saya pernah jadi intel waktu saya di Kodam, setiap ada masalah saya selalu menyelesaikan dalam bentuk aspek agama. Saya rasa semua bangsa Indonesia sama, bahwa radikalisme adalah suatu ancaman yang perlu diwaspadai. Deradikalisme tidak dibilang poin utama, tugasnya kementerian itu merumuskan kebijakan di bidang keagamaan,” ujar Fachrul.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua dari kiri), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua dari kanan), dan Menteri Agama Fachrul Razi, sebelum acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 23 Oktober 2019.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua dari kiri), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua dari kanan), dan Menteri Agama Fachrul Razi, sebelum acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 23 Oktober 2019.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali diberi tugas utama oleh Presiden Joko Widodo untuk memajukan dunia persepakbolaan di tanah air. Menurut politisi Golkar ini, Jokowi ingin bahwa sepak bola Indonesia bisa unjuk gigi terutama di dunia internasional. Ia pun akan merumuskan sebuah kebijakan agar dunia olahraga di Indonesia bisa berprestasi lebih baik lagi ke depan.

“Kita adalah kebijakan. Nah, untuk sepak bola memang menjadi perhatian kita kan usia yang 16-19 tahun bagus. Begitu ke atas senior selalu drop. Itu Bapak Presiden selalu menyampaikan coba cari cara bagaimana supaya konsisten kita dari usia dini sampai senior itu prestasinya bagus. Saya akan ngobrol dulu dengan teman-teman, dan kita akan menngundang semua cabang olahraga termasuk PSSI, kita akan dengarkan dan apa yang terjadi di tempat mereka baru kemudian akan kita rumuskan kira-kira cara seperti. apa untuk menjawab apa yang disampaikan Pak Presiden,” jelas Zainudin.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mempersiapkan Indonesia agar bisa mempunyai ketahanan pangan dan menuju swasembada pangan. Ia juga berharap Indonesia dalam lima tahun ke depan tidak harus melakukan impor pangan. Dalam menuju target itu semua, ia berusaha membuat pertanian Indonesia jauh lebih modern daripada saat ini.

Menteri Baru Jokowi-Ma’ruf Siap Lakukan Terobosan dalam 5 Tahun ke Depan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:30 0:00

Politisi Partai Nasdem ini juga berusaha agar masyarakat Indonesia bisa merasakan harga pangan yang cukup terjangkau, sehingga tidak ada lagi yang kekurangan.

“Saya dilantik sebagai Menteri Pertanian dan ini tanggung jawab sangat berarti, dan harapan kita semua agar betul-betul pertanian kita bisa lebih maju dan lebih mandiri dan modern. Oleh karena itu kebutuhan pangan kita, pangan yang terjangkau itu kebutuhan nasional harus jadi bagian untuk disusun lebih baik, jadi pertanian adalah solusi untuk ekonomi Indonesia. Ketahanan nasional juga hadir dengan ketahanan pangan yang baik. Dengan kebutuhan yang lebih hakiki, saya berada dalam posisi itu untuk mempersiapkan,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo (baris atas ke-5 dari kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ke-6 dari kiri) bersama menteri-menteri kabinet baru duduk di tangga saat mengumumkan nama menteri-menteri baru, Rabu, 23 Oktober 2019. (Foto: AP)
Presiden Joko Widodo (baris atas ke-5 dari kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ke-6 dari kiri) bersama menteri-menteri kabinet baru duduk di tangga saat mengumumkan nama menteri-menteri baru, Rabu, 23 Oktober 2019. (Foto: AP)

Usai melantik para menterinya, Jokowi mengatakan tidak ada target dalam 100 hari ke depan. Ia mengatakan bahwa kabinet Indonesia Maju harus segera bekerja untuk melanjutkan pekerjaan menteri sebelumnya. Dengan fokus pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam lima tahun ke depan, Jokowi berharap para menteri-menterinya ini bisa membantunya dari berbagai aspek.

“Saya sudah sampaikan kepada menteri-menteri kemarin saat bertemu satu persatu bahwa reformasi birokrasi harus dilakukan secara konkret. Hal-hal yang ruwet harus disederhanakan. Tentu saja prioritas utama kita lima tahun ke depan adalah pembangunan SDM sehingga semuanya yang berkaitan dengan itu harus kita garap secara ramai-ramai sehingga memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah competitiveness index yang meloncat lebih baik. Dan paling terakhir, penggunaan APBN yang fokus dan terarah,” tambah Jokowi

Setelah dilantik hari ini, rencananya Jokowi akan mengadakan Sidang Kabinet pertama untuk kabinet Indonesia Maju, esok pagi. [gi/uh,es]

Recommended

XS
SM
MD
LG