Para periset Universitas Michigan mengatakan, trend menurunnya hasil-hasil test bahkan tampak pada siswa-siswa yang paling pandai dan punya motivasi kuat untuk belajar.
Laporan yang dimuat dalam jurnal Psychological Science mengatakan, para periset memantau penggunaan komputer laptop oleh 127 orang mahasiswa yang sedang belajar ilmu jiwa tingkat permulaan. Rata-rata tiap mahasiswa menggunakan waktu 37 menit menggunakan komputer untuk mengecek email dan media sosial, dan bahkan berbelanja serta menonton video.
Hasilnya, kata para periset itu, penggunaan internet sangat mempengaruhi hasil ujian akhir para siswa.
“Dampak merugikan karena menggunakan internet untuk keperluan non-akademik menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan mendorong para siswa untuk membawa laptop ke sekolah, walaupun tidak perlu untuk pelajaran rutin, " kata Susan Ravizza, pembantu mahaguru jurusan psikologi dan penulis utama studi itu.
Bahkan ketika para siswa menggunakan komputer mereka untuk melakukan tugas di sekolah, hasilnya tidak membantu menaikkan angka hasil ujian mereka, kata para periset itu.
Studi-studi yang dilakukan sebelum ini menunjukkan bahwa menggunakan komputer untuk membuat catatan ketika mendengarkan kuliah tidaklah se-efektif membuat catatan dengan tangan, kata Ravizza.
Soalnya, sekali mereka membuka laptop, mereka akan tergoda untuk melakukan hal-hal lain lewat internet yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran, tambahnya. [ii/sp]
