Tautan-tautan Akses

Obama, Romney Bersiap untuk Debat Capres Kedua Besok


Capres Partai Republik, Mitt Romney dan Presiden Barack Obama akan kembali bertemu dalam Debat Capres kedua di Universitas Hofstra di Hempstead, New York, Selasa malam 16 Oktober (foto: dok).
Capres Partai Republik, Mitt Romney dan Presiden Barack Obama akan kembali bertemu dalam Debat Capres kedua di Universitas Hofstra di Hempstead, New York, Selasa malam 16 Oktober (foto: dok).

Tiga pekan menjelang pemilihan presiden, kedua calon presiden kembali mempersiapkan diri untuk mengikuti debat kedua yang akan dilaksanakan di Universitas Hofstra di Hempstead – New York 16 Oktober besok.

Tiga hari terakhir ini Presiden Barack Obama dan tim kampanyenya memusatkan perhatian di sebuah kamp debat di resor golf Williamsburg – Virginia. Hal ini terutama dilakukan untuk memperbaiki penampilan Barack Obama dalam debat pertama awal Oktober lalu yang dinilai buruk. Ditemui hari Minggu saat beristirahat sejenak dari kamp debat itu dan menyapa para sukarelawan di sebuah kantor kampanye di dekat Williamsburg, Barack Obama mengatakan “debat kedua akan berjalan baik!”.

Presiden Obama mengkhususkan pidato mingguan melalui radio dan internet untuk mengingatkan kembali publik tentang keputusannya memberi dana talangan pada industri otomotif tahun 2009 yang menghidupkan kembali industri manufacturing di Ohio.

“Penjualan otomotif hari ini merupakan yang tertinggi yang mereka miliki dalam lebih dari empat tahun. General Motors beroperasi kembali! Ford dan Chrysler juga kembali berkembang. Bersama-sama – industri otomotif kami telah menciptakan hampir seperempat juta pekerjaan baru disini, di Amerika,” kata Obama.

Para tokoh Partai Demokrat yang kecewa karena Obama tidak bersikap agresif untuk menyerang atau membantah Mitt Romney dalam debat pertama, mendorong Obama untuk membalas buruknya performa itu lewat berbagai kampanye dan iklan televisi. Seperti iklan tentang para pekerja pabrik yang dirilis mulai hari Senin ini di beberapa negara bagian kunci seperti Colorado, Iowa, Nevada dan Virginia.

Sementara itu, tim kampanye Mitt Romney mempersiapkan diri di dekat kediaman calon presiden dari Partai Republik itu di Massachusetts. Beberapa penasehat Romney menyarankannya untuk menurunkan intonasi pesannya – tapi tetap mempertahankan substansi pesan yang disampaikan – agar bisa meraih para pemilih yang masih belum mengambil keputusan untuk memilih siapa pada hari pemilu 6 November.

Pekan lalu Mitt Romney juga menghabiskan waktu selama empat hari di Ohio untuk mendapatkan dukungan pemilih di salah satu negara bagian yang sangat menentukan ini. Dalam kampanye di Universitas Negeri Shawnee di Portsmouth hari Sabtu, Romney mengatakan debat calon presiden memberinya kesempatan untuk mempertanyakan langsung kebijakan Presiden Obama.

“Seperti soal mengapa 23 juta orang Amerika menganggur, berjuang untuk memperoleh pekerjaan, dan mengapa ia menghabiskan dua tahun pertama masa jabatannya untuk memperjuangkan Obamacare yang menyulitkan warga mendapatkan pekerjaan… Dan satu-satunya jawaban yang ia berikan beberapa pekan lalu adalah… Ia mengatakan, anda tahu, anda tidak dapat mengubah Washington dari dalam. Anda hanya dapat mengubahnya dari luar. Apakah kita akan kembali memberinya kesempatan 6 November nanti?,” ujar Romney.

Berbeda dengan debat pertama di mana kedua kandidat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan seorang moderator, maka debat kedua pada 16 Oktober nanti akan menggunakan format “town-hall” atau “balai rakyat” di mana para hadirin bisa mengajukan pertanyaan secara langsung kepada kedua kandidat.

Format ini bisa menyulitkan para kandidat karena rakyat yang bertanya langsung. Para hadirin di tempat debat maupun mereka yang menonton secara langsung melalui televisi, ingin agar kedua kandidat menghargai para penanya sebagai wakil rakyat Amerika secara keseluruhan. Robert Denton Junior – Kepala Departemen Komunikasi di Virginia Tech mengatakan para kandidat harus bisa menunjukkan koneksi dengan orang yang menyampaikan pertanyaan – menatap langsung mata mereka.

Posisi Mitt Romney di arena berformat “town-hall” ini diperkuat dengan keberhasilannya dalam debat pertama. Format seperti ini memberinya kesempatan unik untuk mengatasi persepsi mengenai kelemahannya yaitu kecurigaan di kalangan sebagian pemilih bahwa ia terlalu kaya untuk bisa memahami kelompok kelas menengah dan miskin. Tetapi jika Romney untuk berdialog secara bersahabat dengan para penanya ini, ia bisa memperkuat kesan semacam itu.

Dalam format “town-hall” ini kedua kandidat bebas berjalan menghampiri hadirin atau melakukan hal-hal lain yang bisa menambah nilai positifnya. Format ini merupakan zona bahasa tubuh yang bisa menguntungkan tapi juga bisa membahayakan.

Sebelumnya pada tahun 1992, pertanyaan-pertanyaan tidak lagi diperiksa sebelumnya. Mereka yang bertanya maju ke depan mikrofon setelah melihat signyal dari pengarah acara debat. Tidak satu pun tahu pertanyaan apa yang akan diajukan. Kini sekitar 80an pemilih yang belum menentukan pilihan harus mengajukan pertanyaan mereka sebelumnya dan moderator Candy Crowley dari CNN akan memutuskan siapa yang akan maju untuk bertanya. Moderator bisa menyampaikan pertanyaan lanjutan.

Namun dalam debat calon presiden 16 Oktober nanti, para pemilih yang belum menentukan pilihan itu sudah diseleksi oleh perusahaan jajak pendapat Gallup. Meskipun tidak diketahui pertanyaan apa yang akan mereka ajukan.

Candy Crowley memperkirakan pertanyaan-pertanyaan yang muncul masih akan sama, yaitu terkait soal defisit anggaran, lapangan kerja dan outsourcing.

Format “town-hall” ini merupakan yang keenam kalinya dalam sejarah debat calon presiden Amerika.
XS
SM
MD
LG