Tautan-tautan Akses

Obama Abaikan Cemoohan Terkait Kesepakatan Nuklir dengan Iran


Presiden AS Barack Obama berbicara mengenai perjanjian nuklir dengan Iran di American University di Washington (5/8). (AP/Carolyn Kaster)
Presiden AS Barack Obama berbicara mengenai perjanjian nuklir dengan Iran di American University di Washington (5/8). (AP/Carolyn Kaster)

Presiden AS Barack Obama mengabaikan cemoohan dari Iran dan kecaman politik di Amerika mengenai perjanjian untuk menghentikan program nuklir Iran.

Dalam wawancara yang disiarkan jaringan televisi CNN hari Minggu (9/8), Obama tidak menganggap penting pesan di Twitter dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menunjukkan bayangan pemerintah Amerika menempelkan pistol di kepalanya sendiri.

“Saya kira ia memasang itu untuk membalas fakta yang saya utarakan bahwa jika kita dihadapkan pada situasi dimana kita tidak bisa menyelesaikan isu ini secara diplomatis, kita secara militer bisa menghancurkan sebagian besar infrastruktur Iran. Saya kira itu tidak terbantahkan," kata Obama.

Obama juga mengatakan kepada penyiar CNN, Fareed Zakaria, ada kemungkinan perjanjian nuklir dengan Iran akhirnya akanmengarah pada kerjasama bilateral untuk menemukan penyelesaian bagi perang saudara Suriah yang sudah berlangsung lama.

“Saya kira itu mungkin,” katanya mengenai perjanjian apapun yang akan mempertahankan Suriah dan menghentikan pertumbuhan teroris Islam di kawasan itu.

“Tapi saya kira tidak segera akan terjadi,” tambahnya dalam wawancara yang dilakukan Kamis beberapa jam sebelum senator penting Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan akan menentang perjanjian itu dalam pemungutan suara Senat mendatang.

Obama juga membalas kecaman-kecaman mengenai perjanjian nuklir Iran. Ia menuduh penentang perjanjian itu di Kongres, khususnya anggota DPR dari Partai Republik menyejajarkan diri dengan pihak garis keras Iran yang juga menentang perjanjian yang diumumkan bulan lalu itu.

“Faktanya, apa yang saya katakan benar,” kata Obama. “Kenyataannya adalah di Iran sebagian besar orang yang menentang perjanjian itu adalah Garda Revolusi, Pasukan Quds, penganut garis keras yang sangat menentang kerjasama apapun dengan masyarakat internasional."

Perjanjian itu akan mencegah Iran membuat senjata nuklir sebagai imbalan pencabutan sanksi-sanksi yang diberlakukan PBB dan negara-negara Barat yang telah menghambat perekonomian Iran.

Para pengecam di Amerika umumnya mengecam perjanjian itu karena membahayakan keamanan Iran dan mengatakan verifikasi internasional mengenai dipatuhinya kepatuhan Iran terhadap perjanjian itu lemah.

Kongres Amerika kini sedang reses dan dijadwalkan akan melakukan pemungutan suara mengenai perjanjian itu bulan September, yang belum jelas hasilnya.

Sedikitnya 58 anggota legislatif Amerika gabungan dari Partai Republik dan Demokrat kini sedang berada di Israel untuk lawatan yang dibiayai oleh yayasan di bawah Komite Hubungan Amerika-Israel yang menentang keras perjanjian itu.

Meski menghadapi tentangan, Obama berjanji akan memveto setiap penolakan yang akan memaksa kedua badan legislatif mencapai suara mayoritas 2/3 untuk mengalahkan veto Presiden.

XS
SM
MD
LG