Tautan-tautan Akses

AS, Korsel Perketat Kerjasama Keamanan Hadapi Ancaman Nuklir Korut


Menlu Korsel Yun Byung-se menyimak saat Menlu AS John Kerry berbicara pada media (19/10) di Gedung Kemenlu AS. Washington, D.C. (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Menlu Korsel Yun Byung-se menyimak saat Menlu AS John Kerry berbicara pada media (19/10) di Gedung Kemenlu AS. Washington, D.C. (Foto: AP Photo/Alex Brandon)

Dalam rangka menghadapi nuklir Korut, AS dan Korsel hari Rabu mengumumkan penguatan persekutuan keamanan mereka.

Amerika dan Korea Selatan Rabu mengumumkan penguatan persekutuan keamanan mereka dan mulai merundingkan apa yang disebut “extended deterrence” atau “penggetaran yang diperluas” dalam rangka menghadapi Korea Utara yang dipersenjatai nuklir.

Amerika, sedang mempertimbangkan penempatan secara permanen pesawat pembom B-1B dan B-52 yang bisa dimuati senjata nuklir, pesawat tempur F22, dan kapal selam bertenaga nuklir di pangkalan Korea Selatan, demikian menurut sumber pertahanan dan diplomatik.

Pembentukan Kelompok Strategi dan Konsultasi dari Penggetaran Yang Diperluas pada Rabu disertai komentar dari menteri pertahanan Amerika tentang kemungkinan perang nuklir yang diinisiasikan Pyongyang di Semenanjung Korea.

“Setiap penggunaan senjata nuklir akan dihadapi dengan sebuah tanggapan besar dan efektif,” kata Menteri Pertahanan Ash Carter pada awal perundingan keamanan itu.

Keamanan Korea Selatan dijamin oleh sebuah “spektrum penuh dari kemampuan pertahanan Amerika,” kata Carter dan dia mengacu kepada perisai pertahanan nuklir Amerika.

Ash Carter membuat komentar itu didampingi oleh Menlu Amerika John Kerry dan rekan setara mereka dari Korea Selatan, menteri pertahanan nasional Korea Selatan Han Min-koo, dan Menteri Luar negeri Yun Byung-se. [jm]

XS
SM
MD
LG