Perdana Menteri Malta Joseph Muscat dilaporkan berencana untuk mengundurkan diri akibat krisis politik dan hukum yang dipicu oleh kasus pembunuhan jurnalis Daphne Caruana Galizia, Times of Malta melaporkan pada hari Jumat (29/11).
Juru bicara Muscat tidak membenarkan maupun membantah laporan tersebut. Namun Partai Buruh-Nya membatalkan acara yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu di mana pada saat itu Muscat direncanakan akan berpidato.
Caruana Galizia adalah seorang jurnalis yang menyelidiki kasus korupsi. Ia tewas dalam sebuah ledakan mobil pada 16 Oktober 2017. Keluarganya menuntut Muscat untuk mengundurkan diri, setelah tangan kanannya, Keith Schembri, dibebaskan.
Schembri, yang mundur sebagai kepala staf Muscat dan ditahan untuk diinterogasi dalam kasus minggu ini, membantah melakukan kesalahan. Namun polisi membebaskannya karena mereka tidak lagi membutuhkan Schembri dalam penyelidikannya.
BACA JUGA: Malta Tangkap Seorang Pengusaha Terkait Pembunuhan WartawanKeluarga Caruana Galizia mengatakan Muscat seharusnya tidak memimpin penyelidikan yang melibatkan tiga rekan terdekatnya.
“Pengkhianatan terhadap keadilan ini mempermalukan negara kami, mencabik-cabik masyarakat kami, dan itu merendahkan kami. Itu tidak bisa berlanjut lagi," kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan.
Muscat sebelumnya menolak untuk berhenti.
“Saya tidak akan melepaskan tanggung jawab saya. Malta membutuhkan kepemimpinan yang stabil dan saya akan terus mengambil keputusan untuk kepentingan negara dan tidak akan melindungi siapa pun," katanya.
Juru bicaranya mengatakan Muscat akan membuat pengumuman "pada waktunya".
Seseorang memegang poster yang menggambarkan Daphne Caruana Galizia, disiapkan oleh Committee to Protect Journalists (CPJ). Ia dibunuh dalam sebuah bom mobil satu tahun yang lalu, di Bidnija, Malta, 16 Oktober 2018. (Foto: Reuters)
Penyelidikan difokuskan pada seorang Yorgen Fenech, seorang pengusaha di bidang properti, ritel, perhotelan, perjudian dan energi. Fenech ditangkap pada pekan lalu ketika mencoba meninggalkan pulau tersebut dengan kapal pesiarnya. Ia sebelumnya telah menyerahkan kendali bisnis kepada saudaranya sehari sebelum mencoba meninggalkan Malta.
Dalam surat kepada presiden, pengacara Fenech mengatakan ia siap untuk memberikan informasi yang melibatkan Schembri dan dua menteri kabinet, yaitu Menteri Pariwisata Konrad Mizzi dan Menteri Ekonomi Chris Cardona. Mizzi mengundurkan diri pada hari Selasa dan Cardona telah dihentikan dari tugasnya. Namun ketiganya menyangkal tuduhan keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Sebelum terbunuh, Caruana Galizia mengungkap keberadaan sebuah perusahaan lepas pantai rahasia bernama 17 Black. Investigasi Reuters tahun lalu mengungkapkan Fenech adalah pemilik perusahaan, yang disebut dalam email sebagai kendaraan untuk mendanai perusahaan rahasia Panama yang dimiliki oleh Schembri dan Mizzi.
BACA JUGA: MIliter Malta Ambil Alih Kapal Tangki yang Dibajak Migran LibyaTidak ada bukti bahwa uang berpindah tangan dan Mizzi mengatakan tidak ada hubungan antara ia dan perusahaan Fenech. Cardona juga membantah ikut terlibat.
Salah satu perusahaan Fenech membentuk sebuah konsorsium yang memenangkan kontrak untuk membangun pembangkit listrik dari pemerintah pada 2015. Mitra lainnya yang masuk dalam konsorsium tersebut adalahSOCAR dari Azerbeijan dan Siemens. Siemens dan SOCAR sama-sama menyangkal staf mereka terlibat dalam kasus tersebut. [ah]