PBB Peroleh Akses bagi Tim Bantuan Kemanusiaan ke Misrata, Tripoli

Pimpinan Urusan Kemanusiaan PBB Valerie Amos berbicara kepada wartawan di Benghazi, Libya, Senin (18/4).

Pemimpin Libya Moammar Gaddafi mengizinkan tim bantuan kemanusiaan untuk melaksanakan tugas mereka di daerah yang dikuasai kubu Gaddafi.

Para pejabat PBB dan Libya mengatakan mereka telah mencapai persetujuan untuk memberikan para pekerja bantuan akses yang aman ke kota Misrata yang terkepung di Libya barat. Tetapi, tidak ada jaminan dari pemimpin Libya Moammar Gaddafi bahwa pasukannya akan berhenti menembaki kubu pemberontak.

Selain itu, juru bicara PBB mengatakan, Senin, bahwa Gaddafi juga telah setuju mengizinkan sebuah tim bantuan kemanusiaan memasuki Tripoli, dan kota-kota lain di Libya. Namun, ia mengatakan pemerintah Libya akan menjamin keamanan tim tersebut hanya di daerah-daerah yang mereka kuasai.

Pimpinan Urusan Kemanusiaan PBB Valerie Amos mendapatkan persetujuan ini pada hari Minggu, dalam lawatan dua hari di Libya.

Serangan-serangan oleh pasukan pro-Gaddafi berlanjut, Senin, sementara sebuah kapal sewaan mengevakuasi hampir 1.000 pekerja asing dan warga Libya yang cedera dari Misrata.

Organisasi Migrasi Internasional (IOM) melaporkan bahwa 650 di antara para pekerja migran yang diselamatkan Senin adalah warga Ghana. Warga negara lain termasuk warga Filipina dan warga Ukraina. IOM mengatakan ada 100 warga Libya di antara orang-orang yang diselamatkan. Sekitar seperempat di antaranya cedera akibat perang, termasuk seorang anak-anak yang kena tembak di bagian wajah dan seseorang yang diamputasi.