Pakistan Kecam AS Karena Dianggap Memaksa Negara itu

  • Ayaz Gul

Menlu AS Rex Tillerson dan delegasi AS mendengarkan PM Pakistan Shahid Khaqan Abbasi (tidak tampak) berbicara pada pertemuan di Islamabad 24/10 lalu (foto: dok).

Pakistan memperingatkan Amerika bahwa langkah ke depan bagi kedua negara dalam mencari penyelesaian politik yang dirundingkan di Afghanistan adalah lewat ‘kerjasama’ bukan ‘pemaksaan’.

Pakistan mengingatkan Amerika Serikat bahwa “kerjasama,” bukan “paksaan” adalah cara untuk maju bagi kedua negara untuk menemukan penyelesaian politik melalui perundingan atas perang yang semakin meningkat di Afghanistan.

Pesan tersebut disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson ketika ia melakukan kunjungan perdana ke Islamabad Selasa lalu untuk melakukan pembicaraan terinci, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shahid Khaqan Abbasi, dengan para pemimpin sipil dan militer, kata para pejabat Pakistan.

Pembicaraan itu membahas usaha kontra-terorisme kawasan tersebut dan memajukan pembicaraan perdamaian antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Dalam kunjungan 4-jamnya di Pakistan, Menteri Tillerson juga mengadakan pertemuan empat-mata dengan Jenderal Qamar Javed Bajwa, kepala lembaga militer yang dituduh memelihara hubungan rahasia dan melindungi para pemimpin Taliban. Tillerson juga meminta agar Pakistan mengambil tindakan terhadap teroris di wilayahnya.

“Kalau Pakistan gagal bertindak terhadap teroris, Amerika akan melakukannya dengan cara yang berbeda,” tandas Tillerson.

Juru bicara Angkatan Darat Mayor Jenderal Asif Ghafoor, ketika berbicara kepada VOA hari Senin, menggambarkan pembicaraan Bajwa dengan Tillerson “berterus terang, jujur dan tanpa basa-basi.”

Jenderal Bajwa menegaskan bahwa “kerjasama akan membawa kedua negara maju; tapi konfrontasi atau pemaksaan tidak,” kata Ghafoor.

Pakistan menegaskan lagi pihaknya mendukung proses perdamaian yang dipimpin Afghanistan dengan konsep Afghanistan dan berpendapat bahwa ‘rekonsiliasi' adalah cara untuk mengakhiri perang itu.

“Kami sudah melakukan bagian kami dan akan terus menyumbang ke arah perdamaian dan stabilitas di kawasan, dengan mengutamakan kepentingan Pakistan,” kata Jenderal Ghafoor.

Pakistan juga menyangkal tuduhan memberi perlindungan terhadap militan di wilayahnya, dengan menegaskan bahwa pasukannya sudah membersihkan negara itu dari militan.

Para petinggi Pakistan merasa, pertama Kabul dan Washington perlu mengajak Taliban membicarakan perdamaian. Kantor perwakilan Taliban di Qatar bisa dimanfaatkan untuk tujuan itu. Memisahkan para pemuka Taliban yang pro dan yang kontra perundingan akan membantu. Baru akhirnya ada alasan melakukan operasi militer terhadap yang kontra.

Para pejabat mengakui Islamabad dan Washington masih tetap amat berbeda pandangan tentang bagaimana menghidupkan kembali proses perdamaian Afghanistan. Pembicaraan pekan lalu tidak membawa keduanya semakin dekat dalam isu tersebut. [gp/al]