Retorika perang dagang antara Amerika Serikat dan China memanas hari Jumat (6/4). Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan bea impor untuk tambahan barang-barang China yang diperkirakan bernilai 100 miliar dolar. Beijing memperingatkan akan melawan Amerika habis-habisan.
Trump mengatakan hari Kamis (5/4) ia telah menginstruksikan perwakilan dagang Amerika untuk mempertimbangkan bea masuk tambahan setelah China mengumumkan daftar produk-produk Amerika, termasuk kacang kedelai dan pesawat terbang kecil, senilai 50 miliar dolar, yang kemungkinan akan dikenai bea impor. Amerika Serikat telah mengusulkan penerapan bea impor produk-produk China bernilai 50 miliar dolar awal pekan ini.
Despite the Aluminum Tariffs, Aluminum prices are DOWN 4%. People are surprised, I’m not! Lots of money coming into U.S. coffers and Jobs, Jobs, Jobs!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 6, 2018
Ancaman terbaru Trump ini dilontarkan meskipun ia telah bersikeras Amerika tidak terlibat dalam sengketa dagang dengan negara di Asia Timur itu. Hari Jumat (6/4), ia menulis di Twitter bahwa penetapan bea impor alumunium yang diberlakukannya telah menguntungkan ekonomi Amerika.
Baca juga: Gedung Putih Bela Kebijakan Terkait Perdagangan dengan China
Gedung Putih dalam pernyataan hari Jumat (6/4) menyebutkan bea impor itu diberlakukan terhadap China karena negara tersebut “terus mendistorsi pasar global serta merugikan bisnis dan konsumen Amerika dengan praktik-praktik perdagangan yang curang.” Pernyataan itu juga mengutip prakarsa kebijakan China, “Made in China” atau “Buatan China 2025”, yang tujuannya adalah “mengambil alih pangsa pasar domestik dan internasional dari orang-orang asing.” [uh]