Anggota Kongres AS Desak Laporan Penyelidikan soal Rusia Dirilis kepada Publik

Jaksa Agung AS William Barr (kiri) dan Jaksa penyidik khusus Robert Mueller (foto: dok).

Jaksa penyidik khusus Robert Mueller telah menyelesaikan laporan yang sudah lama ditunggu-tunggu tentang hasil penyelidikannya terhadap peran Rusia dalam pemilu presiden Amerika tahun 2016 dan potensi kesalahan apapun yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump. Sejumlah anggota Kongres menyerukan agar laporan itu dirilis kepada publik.

Muller menyerahkan laporan itu ke Departemen Kehakiman hari Jumat (22/3). Jaksa Agung William Barr kini sedang mengkaji laporan tersebut.

Tak Ada Dakwaan Baru dalam Laporan Mueller

Laporan itu masih rahasia, tetapi Departemen Kehakiman memastikan bahwa tidak ada dakwaan baru dalam laporan itu.

Barr mengatakan ia akan memberitahu Kongres akhir pekan ini tentang temuan-temuan dalam laporan yang menyudahi penyelidikan selama hampir dua tahun.

Belum jelas berapa banyak bagian dari laporan itu yang akan disampaikan kepada Kongres, atau apakah akan dirilis kepada publik.

BACA JUGA: Jaksa Agung AS akan Beri Pandangan atas Laporan Mueller

Pemimpin Demokrat Serukan Rilis Laporan Lengkap

Para pemimpin Partai Demokrat mengatakan “penting” untuk merilis laporan lengkap itu kepada publik. Ketua DPR Nancy Pelosi dan Senator Chuck Schummer dalam sebuah pernyataan bersama menyatakan “warga Amerika berhak mengetahui kebenaran.”

Mereka juga menambahkan bahwa Barr tidak boleh memberi “bocoran” apapun kepada Trump tentang temuan atau bukti-bukti yang disampaikan.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Gedung Putih belum menerima atau mendapatkan penjelasan tentang laporan itu. Ditambahkannya, langkah selanjutnya “tergantung pada Jaksa Agung Barr.”

Associated Press melaporkan bahwa pengacara Trump, Rudy Giuliani, telah meminta tinjauan awal atas laporan itu sebelum dipublikasikan, tetapi belum mendapat jaminan apapun atas permintaan itu.

Pemimpin Republik Serukan Keterbukaan dan Transparansi

Pemimpin mayoritas Senat dari faksi Republik Mitch McConnell mengatakan ia berharap Jaksa Agung Barr akan “memberikan informasi sebanyak mungkin” tentang temuan itu, “dengan sebanyak mungkin keterbukaan dan transparansi.”

Belum diketahui apakah Mueller menemukan tindakan pidana yang dilakukan Trump atau stafnya, di luar dakwaan yang sudah diajukan terhadap beberapa pembantu dekatnya. Sejauh ini Mueller telah menujntut 34 orang, termasuk perwira intelijen Rusia dan tiga perusahaan Rusia. Tuduhan juga telah diajukan terhadap mantan ketua tim kampanye Trump, Paul Manafort; mantan penasehat keamanan nasional, Michael Flynn; dan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen.

BACA JUGA: Mueller Serahkan Laporan Akhir Penyelidikan Campur Tangan Rusia dalam Pilpres AS

Ketua lima komite DPR yang berasal dari faksi Demokrat hari Jum’at menulis pernyataan bersama, “jika jaksa penyidik khusus memiliki alasan apapun untuk percaya bahwa presiden terlibat dalam tindak pidana atau pelanggaran serius lainnya, maka Departemen Kehakiman berkewajiban untuk tidak menyembunyikan laporan tersebut. Presiden harus tunduk pada akuntabilitas laporan itu.”

Dalam surat kepada Kongres, Barr mengatakan Departemen Kehakiman tidak memblokir Mueller untuk mengambil tindakan apapun dalam penyelidikan itu.

Pengacara Trump Gembira Penyelidikan Sudah Selesai

Pengacara Trump, Rudy Giuliani dan Jay Sekulow, dalam pernyataan bersamanya mengatakan mereka “gembira” bahwa Mueller telah menyampaikan laporan tentang penyelidikan soal Rusia.

Pengacara Trump, Rudy Giuliani

Sementara juru bicara Mueller mengatakan ia akan mengakhiri tugasnya sebagai jaksa penyidik khusus dalam beberapa hari mendatang, dan menambahkan bahwa sejumlah kecil staff masih akan bertugas untuk membantu menyudahi operasi tim tersebut.

Pusat perhatian Mueller adalah menyelidiki apakah Trump atau pembantu-pembantunya berkolusi dengan Rusia untuk merongrong capres Partai Demokrat Hillary Clinton dalam pilpres tahun 2016 dan apakah Trump berupaya mengganggu jalannya penyelidikan untuk melindungi dirinya, mitra-mitranya dan penasihat politiknya.

Trump telah menyangkal melakukan kolusi dan mengganggu jalannya penyelidikan, dan menyebut penyelidikan itu sebagai upaya “mencari-cari kesalahan.”

Rusia juga telah menyangkal melakukan campur tangan dalam pilpres Amerika. (em)