Abe: Diakhirinya Kesepakatan Intelijen oleh Seoul Rusak Kepercayaan Bersama

Perdana Menteri Shinzo Abe di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, 23 Agustus 2019.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Jumat (23/8) mengatakan, keputusan Korea Selatan untuk mengakhiri kesepakatan berbagi intelijen militer dengan Tokyo telah merusak kepercayaan bersama.

Abe, yang berbicara sehari setelah Seoul mengumumkan keputusannya, mengatakan, “Tokyo akan terus berkoordinasi erat dengan Amerika untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan, serta keamanan Jepang.”

Di tengah meruncingnya perselisihan sengit dengan Jepang, Korea Selatan Kamis memutuskan untuk membatalkan perjanjian berbagi intelijen militernya dengan Tokyo. Ini membuka perpecahan baru dalam kerjasama keamanan trilateral antara Amerika, Jepang dan Korea Selatan.

BACA JUGA: Korsel Batalkan Perjanjian Berbagi Data Intelijen Militer dengan Jepang

Kantor presiden Korea Selatan, Gedung Biru, Kamis (22/8) menyatakan melanjutkan perjanjian itu tidak termasuk kepentingan nasionalnya lagi. Seoul memberitahu Tokyo mengenai keputusannya itu sebelum tenggat hari Sabtu untuk memperbarui perjanjian, sebut Korea Selatan.

Keputusan itu akan memperburuk ketegangan antara Korea Selatan dan Jepang, yang terlibat dalam perselisihan yang berakar dari penggunaan tenaga kerja paksa oleh Jepang semasa pendudukan kolonialnya di Korea. Langkah ini juga mengancam mengubah kerjasama keamanan mengenai prioritas-prioritas Amerika seperti Korea Utara dan China. Dalam mengumumkan keputusannya, Korea Selatan menyebut alasannya adalah keputusan Jepang baru-baru ini untuk mengeluarkan Seoul dari daftar mitra dagang terpercayanya. [uh/lt]