Tautan-tautan Akses

Anggota DPR AS Imbau Presiden Trump Tengahi Perselisihan Korsel-Jepang


Dari kiri: Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Shinzo Abe pada pertemuan di Hamburg, Jerman (foto: dok).
Dari kiri: Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Shinzo Abe pada pertemuan di Hamburg, Jerman (foto: dok).

Seorang anggota DPR Amerika terkemuka mengimbau agar pemerintahan Trump berbuat lebih banyak untuk menengahi perselisihan antara dua sekutu terdekat Amerika di Asia: Korea Selatan dan Jepang.

Kepada VOA, Eliot Engel, anggota DPR fraksi demokrat dan ketua Komisi Urusan Luar Negeri, mengatakan Amerika seharusnya bersikap dalam perselisihan itu, yang bermula dari pendudukan Jepang atas semenanjung Korea sebelum Perang Dunia II.

"Menurut saya, adalah ide yang bagus bila Amerika bertindak sebagai penengah," kata Engel.

Anggota DPR AS, Eliot Engel
Anggota DPR AS, Eliot Engel

"Saya tidak tahu apakah Presiden [Donald] Trump ingin memainkan peran itu atau tidak, dan kita tidak bisa memaksanya melakukan itu. Tetapi menurut saya itu hal yang baik. Kita memiliki kepentingan di Korea Selatan yang sehat dan Jepang yang sehat," tambahnya.

Trump mengatakan awal bulan ini bahwa Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memintanya turut mengatasi perselisihan itu tetapi ia menolak karena terlalu banyak masalah yang sedang ditangani. Namun, pekan lalu, Trump mengatakan, "Jika mereka membutuhkan, saya bersedia."

Penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, mengunjungi Seoul dan Tokyo pekan lalu, berusaha menengahi seraya mempertahankan netralitas.

Perselisihan perdagangan antara kedua mitra ekonomi Amerika itu meningkat sejak awal Juli ketika Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memberlakukan pembatasan ekspor terhadap tiga barang teknologi tinggi ke Korea Selatan.

Pembatasan itu berlaku mulai 4 Juli, dan kini, perusahaan Jepang harus mendapat persetujuan pemerintah untuk mengekspor bahan yang dibutuhkan perusahaan Korea Selatan untuk membuat semikonduktor, chip memori dan layar yang digunakan dalam ponsel pintar dan perangkat teknologi tinggi lainnya.

Keputusan itu mungkin berlaku sedini 2 Agustus, dan jika Tokyo menyetujui pembatasan baru itu, perusahaan Jepang akan harus mendapat izin pemerintah untuk mengekspor ke Korea Selatan, barang apa pun yang kemungkinan digunakan untuk membuat senjata dan produk militer.

Penyebab utama perselisihan perdagangan itu berakar pada permusuhan lama kedua negara semasa pendudukan Jepang antara tahun 1910 dan 1945 ketika Jepang memaksa orang Korea untuk bekerja di perusahaan-perusahaannya.

Korea Selatan berharap mendapat dukungan kawasan untuk mengatasi perselisihan perdagangannya dengan Jepang pada pertemuan tingkat menteri ASEAN yang dijadwalkan pekan depan di Bangkok. (ka/al)

Recommended

XS
SM
MD
LG