Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan untuk bergabung dengan koalisi partai pendukung Pemerintah atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai menghadiri peringatan HUT harian Kompas ke 50 di Jakarta Convention Center Rabu (2/9) mengatakan, tantangan ekonomi dunia saat ini menjadi momentum yang tepat untuk bersama-sama membantu pemerintah.
Dengan demikian, Zulkifli berpendapat saat ini bukan lagi saatnya berpikir masing-masing kelompok.
"Sudah, sudah pasti. Jadi dalam situasi yang sulit, Pemerintah yang sedang sulit, ekonomi melambat, kami hadir. Untuk apa? Bersama-sama. Justru karena sulit inilah kita hadir kita bersama-sama untuk membantu Pemerintah. Menjaga NKRI. Dengan bergabungnya PAN ini mendapat respon yang positif bahwa Pemerintah kuat, para pengusaha sinyalnya positif, investasi juga kami berharap mendapat tanggapan yang baik. Bahwa Pemerintah kuat, didukung oleh mayoritas. Sehingga kesulitan yang kita hadapi ini apapun tantangannya bisa kita atasi. Jadi PAN datang mengutamakan politik kebangsaan, mengutamakan bangsa yang lebih besar, mengutamakan kepentingan rakyat dan yang paling penting menjaga NKRI," kata Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, keputusan PAN bergabung ke koalisi pendukung pemerintahan sudah dikonsultasikan dengan Majelis Pertimbangan Partai dan juga seluruh jajaran internal partai itu. Sementara itu pada Kamis (3/9) Zulkifli Hasan akan bertemu dengan pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menjelaskan langkah politik PAN untuk bergabung dengan koalisi Partai pendukung pemerintah.
"Kamis (3/9) kami kan jumpa dengan teman-teman di KMP. Tadi saya juga ngobrol biasa dengan pak Ical. Ya ngobrol kan biasa. Biasanya juga begitu. Tapi untuk bicara soal ini, pada Kamis (3/9)," lanjutnya.
Pimpinan Partai Golkar Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical), menilai sangat dimungkinkan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan pemerintah. Ia menghormati cara PAN dalam mendukung pemerintah.
"Saya mendengarkan alasan pak Zulkifli Hasan dan saya kira semua pihak harus bersatu mendukung Pemerintah untuk menghadapi masa yang sulit ini. Tapi yang lebih penting lagi Pemerintah harus satu padu dan kita semua harus mendukung. Mungkin pak Zulkifli Hasan dan PAN mengatakan bahwa mendukung Pemerintah itu harus berada di dalam Pemerintahan itu sendiri. Padahal, seorang sahabat yang baik adalah seorang seorang sahabat yang juga bisa mengoreksi setiap kebijakan bila sahabatnya salah. Oleh karena itulah, Koalisi Merah Putih (KMP) tetap berada di luar Pemerintahan tapi tetap mendukung Pemerintahan di tengah situasi sulit ini," jelas Ical.
Ical mengaku tidak khawatir dengan pindahnya PAN dari KMP ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Bagi Ical, yang terpenting adalah bagaimana mendukung kebijakan Pemerintah yang baik dan mengkritisi yang dinilai buruk.
"Biasa saja. Saya kira semua pihak mempunyai cara untuk memberikan dukungan. Ada yang mengatakan dukungan berada di dalam Pemerintah, ada yang di luar Pemerintah. Tapi sampai sekarang belum ada dari pak Zulkifli Hasan yang mengatakan keluar dari KMP. Kamis (3/9) pak Zulkifli akan memberitahukan kepada KMP tentang sikap yang diambil oleh PAN," tambah Ical.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Rabu (2/9) menyambut baik bergabungnya PAN ke KIH yaitu koalisi partai-partai pendukung pemerintah.
"Ini bisa menjadikan semangat kita bersama. Menjadi bagian perubahan menuju ke Indonesia yang lebih baik. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini," ujar Jokowi.
Sebelumnya, PAN bergabung dengan sejumlah partai lain dalam Koalisi Merah Putih (KMP), yang berseberangan dengan pemerintah yang berkuasa.
