Tautan-tautan Akses

Yaman Tahan Lebih dari 2.000 Migran Afrika


Migran Etiopia yang tertahan di Yaman yang diamuk perang, berkumpul di lokasi penahanan di Aden, Yaman, 24 April 2019, menunggu pemulangan kembali ke negara mereka. (Foto: Reuters)
Migran Etiopia yang tertahan di Yaman yang diamuk perang, berkumpul di lokasi penahanan di Aden, Yaman, 24 April 2019, menunggu pemulangan kembali ke negara mereka. (Foto: Reuters)

Pihak berwenang Yaman menangkap dan menahan lebih dari 2.000 migran, umumnya warga Ethiopia, demikian dikatakan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Badan Migrasi PBB itu menyatakan "sangat prihatin atas kondisi tempat penahanan para migran itu, yang 400 di antaranya adalah anak-anak," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Ia mengatakan PBB sedang berbicara dengan pihak berwenang Yaman untuk menjamin para migran itu mendapat "layanan dasar kesehatan, makanan, air dan sanitasi" dan mendesak pemerintah setempat untuk menemukan "alternatif yang lebih aman daripada penahanan."

Menurut IOM, penahanan dimulai pada Minggu (21/4) di bagian selatan negara itu, yang dikuasai pemerintahan yang diakui secara internasional dan didukung Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Ribuan migran tiba di Yaman setiap tahun, sebagian besar dari Tanduk Afrika. Sebagian besar dari mereka menggunakan negara itu sebagai rute menuju negara-negara Teluk yang lebih kaya.

Awal pekan ini, laporan hasil penyelidikan PBB mengatakan perang di Yaman menghambat pembangunan di negara itu lebih dari 20 tahun. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah memerangi pemberontak Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran sejak 2015. Konflik itu telah menyebabkan kematian puluhan ribu orang.[ka]

XS
SM
MD
LG