Tautan-tautan Akses

Yahoo Hentikan Layanannya di China


Seorang perempuan berjalan melewati papan iklan yang bertuliskan Yahoo yang terpasang pada stasiun kereta bawah tanah di Beijing, pada 17 Maret 2006. Yahoo mulai 1 November 2021 memutuskan untuk menghentikan operasinya di China. (AP Photo, File)
Seorang perempuan berjalan melewati papan iklan yang bertuliskan Yahoo yang terpasang pada stasiun kereta bawah tanah di Beijing, pada 17 Maret 2006. Yahoo mulai 1 November 2021 memutuskan untuk menghentikan operasinya di China. (AP Photo, File)

Dalam sebuah langkah yang dinilai bersifat simbolis, Yahoo pada Selasa (2/11) mengatakan menghentikan layanannya di wilayah China daratan, dengan alasan karena pihaknya berada dalam lingkungan operasi yang sulit.

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, penyedia layanan web asal Amerika Serikat itu mengatakan penghentian tersebut mulai berlaku pada 1 November karena “menyadari lingkungan bisnis dan hukum yang semakin sulit.”

Pada 1 November, Undang-undang Perlindungan Informasi Pribadi China mulai diberlakukan.

Undang-undang ini membatasi informasi yang bisa dikumpulkan oleh perusahaan dan memberlakukan standar untuk cara pengarsipannya. Pembatasan konten lainnya terhadap perusahaan internet juga diberlakukan baru-baru ini di China.

Sebelumnya, banyak layanan Yahoo yang diblokir di China, dimana perusahaan tersebut sudah beroperasi di negara itu sejak 1999.

Setelah bermitra dengan Alibaba Group Holding pada 2005, layanan Yahoo secara bertahap dikurangi, demikian menurut laporan dari surat kabar Wall Street Journal.

Penghentian layanan operasional tersebut itu menjadi contoh awal yang cukup kontras mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan internet AS yang beroperasi di luar negeri, khususnya China.

Pada 2004, unit Yahoo di China memberikan data kepada penguasa China yang menyebabkan pemenjaraan setidaknya dua orang yang dituduh membangkang. Anggota kongres dan aktivis mengecam Yahoo atas keputusan tersebut. Perusahaan itu lalu meminta maaf atas perannya dan menyelesaikan tuntutan yang diajukan oleh keluarga dari beberapa aktivis di China.

China sebelumnya telah memblokir Facebook, Google, dan sebagian besar dari situs media sosial dan mesin pencari global lainnya. Pengguna di China masih bisa mengakses layanan media sosial yang diblokir tersebut dengan menggunakan VPN.

Berita hengkangnya Yahoo, yang kini dimiliki oleh perusahaan swasta Apollo Global Management, muncul di saat perusahaan internet AS lainnya juga menghentikan layanannya di China. [jm/my]

XS
SM
MD
LG