Tautan-tautan Akses

Xinhua Serukan Pengakhiran Jam Kerja Panjang di Sektor Teknologi


Para karyawan bekerja di kantor pusat toko diskon grup online China Pinduoduo di Shanghai, China 25 Juli 2018. (REUTERS/Stringer)
Para karyawan bekerja di kantor pusat toko diskon grup online China Pinduoduo di Shanghai, China 25 Juli 2018. (REUTERS/Stringer)

Kantor berita pemerintah China, Xinhua, menyerukan jam kerja yang lebih pendek di sektor teknologi negara itu menyusul kematian mendadak seorang karyawan muda di perusahaan e-commerce terkemuka akhir Desember lalu.

“Tragedi bulan lalu mengingatkan kita pada risiko budaya lembur yang tidak normal, '' kata Xinhua dalam editorial singkatnya yang diunggah Selasa (5/1) di akun Weibonya. Weibo adalah media sosial seperti Twitter yang luar biasa populer di China.

Menurut apa yang tertulis dalam editorial itu, impian memang harus dikejar melalui perjuangan, tetapi hak dan kepentingan pekerja yang sah tidak boleh dikorbankan. Para majikan kemungkinan melanggar hukum karena mendorong kerja berlebihan yang mengorbankan kesehatan.

Foto ilustrasi Aplikasi Toko Online China 'Pinduoduo' di ponsel, 17 Juli 2018. (REUTERS / Florence Lo / Illustration / File Photo)
Foto ilustrasi Aplikasi Toko Online China 'Pinduoduo' di ponsel, 17 Juli 2018. (REUTERS / Florence Lo / Illustration / File Photo)

Editorial ini menyoroti kematian seorang karyawan Pinduoduo yang berusia 22 tahun pada 29 Desember lalu. Saat berjalan pulang dengan seorang rekan pada pukul 1:30 pagi, perempuan itu mengaku sakit perut dan kemudian jatuh pingsan. Para pengguna internet memanfaatkan kasus ini sebagai contoh mengenai dampak kesehatan dari jam kerja yang panjang.

Jam kerja yang melelahkan telah lama menjadi ciri khas industri teknologi China, seperti yang digembar-gemborkan oleh tokoh bisnis seperti Jack Ma dari Alibaba, salah satu wirausahawan terkaya dan paling terkemuka di negara itu.

Pendiri grup Alibaba, Jack Ma, di Paris, Perancis, 15 Mei 2019. (Foto: dok).
Pendiri grup Alibaba, Jack Ma, di Paris, Perancis, 15 Mei 2019. (Foto: dok).

Ma menuai kontroversi pada tahun 2019 karena mendukung apa yang disebut Pekan 996, yang mengharuskan kerja dari pukul 9 pagi hingga 9 malam dari Senin hingga Sabtu. Banyak orang menentangnya karena gagasan itu akan semakin mendorong orang-orang muda untuk tidak menikah maupun memiliki anak.

Surat kabar People's Daily, yang dimiliki Partai Komunis yang berkuasa, bahkan ikut menunjukkan keberatannya. Dalam sebuah editorialnya, surat kabar itu mengatakan, menuntut lembur yang berlebihan merupakan sikap tidak adil.

Di berbagai penjuru dunia, sektor teknologi dikenal sering memberlakukan jam kerja yang panjang. Meskipun undang-undang ketenagakerjaan China membatasi waktu kerja seminggu menjadi lima hari dan tidak lebih dari 44 jam, semakin banyak orang yang bekerja di luar sektor pemerintah atau di ekonomi informal di mana peraturan semacam itu cenderung tidak ditaati.

China juga melarang pendirian organisasi-organisasi buruh independen, dan hanya mengizinkan satu serikat pekerja, yakni Federasi Serikat Pekerja Seluruh China yang dikontrol ketat oleh Partai Komunis yang berkuasa. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG