Tautan-tautan Akses

WHO: Wabah Cacar Monyet Lampaui 1.000 Kasus


Seorang pria menerima vaksin cacar monyet di sebuah klinik di Montreal, Quebec, Kanada, pada 6 Juni 2022. (Foto: Reuters/Christinne Muschi)
Seorang pria menerima vaksin cacar monyet di sebuah klinik di Montreal, Quebec, Kanada, pada 6 Juni 2022. (Foto: Reuters/Christinne Muschi)

WHO memperingatkan pada Rabu (8/6) bahwa risiko cacar monyet melanda negara-negara nonendemik adalah nyata. Organisasi Kesehatan Dunia itu mengatakan lebih dari 1.000 kasus dikonfirmasi di negara-negara tersebut.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan WHO tidak merekomendasikan vaksinasi massal untuk melawan virus itu. Ia menambahkan bahwa tidak ada kematian yang dilaporkan dari wabah tersebut.

"Risiko cacar monyet berkembang di negara-negara nonendemik adalah nyata," kata Tedros dalam konferensi pers.

Penyakit zoonosis itu endemik pada manusia di sembilan negara Afrika, tetapi wabah telah dilaporkan dalam sebulan terakhir di beberapa negara lain - kebanyakan di Eropa, dan terutama di Inggris, Spanyol dan Portugal.

Yunani pada Rabu (8/6) menjadi negara terbaru yang melaporkan kasus pertama penyakit itu. Otoritas kesehatan mengatakan kasus itu melibatkan seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Portugal. Pria itu kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Gejala awal cacar monyet mencakup demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Tedros mengatakan ia terutama sangat prihatin akan risiko yang ditimbulkan virus tersebut kepada kelompok rentan, termasuk wanita hamil dan anak-anak. [ka/ps]

XS
SM
MD
LG