Tautan-tautan Akses

WHO: Pandemi Influenza Tetap Jadi Ancaman Global


ARSIP – Nga Ngyen, 7 tahun, mendapat suntikan vaksin influenza dari seorang jururawat, Maya Kahn-Woods di sebuah klinik kesehatan (12/1/2013). Dorchester House, Boston, Massachusetts. (foto: REUTERS/Brian Snyder)
ARSIP – Nga Ngyen, 7 tahun, mendapat suntikan vaksin influenza dari seorang jururawat, Maya Kahn-Woods di sebuah klinik kesehatan (12/1/2013). Dorchester House, Boston, Massachusetts. (foto: REUTERS/Brian Snyder)

Pandemi influenza global tetap menjadi ancaman nyata meskipun sudah kemajuan yang dicapai dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dalam meningkatkan pasokan vaksin flu di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan bahwa pandemi influenza global tetap menjadi ancaman nyata meskipun sudah kemajuan yang dicapai dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dalam meningkatkan pasokan vaksin flu di seluruh dunia.

Pada tahun 2006, WHO mengakui banyak negara di dunia yang tidak siap untuk menangani pandemi influenza. Saat itu, ada kekhawatirn tentang penyebaran global pandemi flu burung H5N1.

Sebagai bentuk respon, WHO meluncurkan Rencana Aksi Global untuk vaksin influenza dengan tiga sasaran utama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penggunaan vaksin musiman berbasis bukti; meningkatkan produksi vaksin sebagai perlindungan terhadap pandemi dan meningkatkan kapasitas peraturan di negara-negara berkembang; serta mendorong pelaksanaan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan vaksin yang lebih baik.

Inisiatif itu sekarang telah berakhir, namun Marie-Paule Kieny, asisten direktur jendral WHO untuk sistem kesehatan dan inovasi, mengamati bahwa persiapan global untuk menghadapi pandemi influenza telah jauh lebih baik dalam kurun satu dekade terakhir.

“Pastinya kami lebih siap dalam menghadapi pandemi influenza dibandingkan 10 tahun yang lalu,” ujar Kieny, “namun, kita tidak boleh kehilangan momentum dan kita masih menghadapi ancaman dari pandemi influenza di tahun 2016.”

Tingkatkan Produksi Vaksin

WHO menyatakan kapasitas produksi global untuk vaksin pandemi meningkat dari perkiraan 1,5 milyar dosis di tahun 2006 menjadi 6,2 milyar tahun lalu. Meskipun ada peningkatan yang mengesankan, Kieny berkata, masih “jauh dari sasaran Rencana Aksi Global yang bertujuan untuk mengimunisasi 70 persen dari populasi dengan dua dosis vaksin, yang berpotensi untuk mencapai kebutuhan sebanyak 10 milyar dosis.”

Ia menyatakan hanya negara-negara kaya yang memproduksi vaksi pada tahun 2006, sedangkan sekarang, 14 negara yang kebanyakan termasuk berpenghasilan menengah ke atas telah mencapai kemajuan dengan memproduksi kebutuhan vaksinnya sendiri. [ww]

XS
SM
MD
LG