Tautan-tautan Akses

WFP: Konflik dan Kekeringan Penyebab Utama Kelaparan


Kekeringan di Afrika menjadi salah satu penyebab utama kelangkaan pangan dan kelaparan (foto: ilustrasi).
Kekeringan di Afrika menjadi salah satu penyebab utama kelangkaan pangan dan kelaparan (foto: ilustrasi).

Sebuah laporan baru dari Program Pangan Dunia (WFP) memperkuat hipotesa bahwa perilaku manusia, serta kekeringan atau bencana alam, bisa menyebabkan kelangkaan pangan dan kelaparan.

Sejumlah warga Suriah mengungsi ke semenanjung Bekaa, Lebanon bukan hanya untuk menyelamatkan diri dari perang yang mengoyak negaranya. Mereka juga berada di sini untuk mencari makan, kata David Beasley dari WFP.

“Karena krisis, konflik, orang-orang terpaksa pindah, mereka harus mencari makan, dan, apabila tidak bisa menemukan makanan, mereka akan pergi kemana saja untuk mencarinya. Karena itu ada migrasi, jutaan orang bergerak, dan dari Suriah saja lebih dari lima juta pengungsi meninggalkan negara itu. Ada enam juta lainnya yang kehilangan tempat tinggal – mereka terusir dari rumah sendiri, mereka sebenarnya tidak ingin melakukannya, tetapi mereka terpaksa pergi mencari tempat yang aman dan tersedia makanan,” papar Beasley.

Sebuah studi baru WFP menunjukkan bahwa kurangnya pangan akibat konflik, serta kekeringan, menyebabkan warga mengungsi.

Untuk setiap satu persen kenaikan jumlah kelangkaan pangan, hampir dua persen dari komunitas yang tertekan, akan pergi untuk mencari makanan.

Dan setiap tahun konflik di dalam sebuah negara mendorong 0.4 persen dari populasi untuk lari menyelamatkan diri.

Afrika Timur, yang terancam kelaparan besar-besaran, telah mengalami kekeringan dan konflik bertahun-tahun.

Di Sudan Selatan saja, dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari makanan.

Seorang warga bernama Marcel Hamat mengatakan, “Saya hanya melihat masalah dan kehancuran. Yang tersisa pun hanyut terbawa hujan.”

Dan di Republik Afrika Tengah, WFP memperkirakan separuh penduduknya perlu bantuan pangan, namun dananya tidak tersedia, kata Denise Brown.

“Kami baru mendapat dana tujuh persen sekarang. Ada satu peluang bagi Republik Afrika Tengah. Sebagian dari orang-orang yang peling rentan, hidup di negara itu. 40 persen anak-anak disana menderita malnutrisi kronis, yang berarti mereka tidak memiliki akses secara berkala untuk memperoleh makanan. Kita perlu membantu Republik Afrika Tengah. Kita harus melakukannya demi masa depan dan untuk jangka panjang,” ujar Brown.

WFP mengatakan lebih dari 200 juta orang di seluruh Afrika tidak memiliki pangan yang memadai. Belum lagi para pengungsi Suriah dan warga lain yang membutuhkan di seluruh dunia, WFP mengatakan angkanya meroket mencapai hampir 800 juta. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG