Tautan-tautan Akses

Wartawan Belanda Ditangkap di Turki


PM Belanda Mark Rutte dalam referendum perjanjian EU-Ukraina, The Hague, Netherlands
PM Belanda Mark Rutte dalam referendum perjanjian EU-Ukraina, The Hague, Netherlands

Ebru Umar, kolumnis suratkabar Metro Belanda ditahan polisi Turki. Umar menulis artikel pekan lalu yang menyebabkan kehebohan politik. Konsulat Turki dikabarkan mengirim email kepada organisasi-organisasi Turki di Belanda untuk melaporkan siapapun yang menghina Erdogan di media sosial.

Seorang wartawan Belanda ditangkap oleh polisi Turki Minggu pagi di rumahnya di Turki setelah dia menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan melalui Twitter.

Ebru Umar, seorang kolumnis terkenal suratkabar Metro Belanda, mentwit bahwa polisi berada di depan pintu rumahnya Sabtu malam dan mereka membawanya ke kantor polisi untuk ditanyai.

“Polisi di pintu. Ini bukan bergurau,” katanya dalam tweet. Dia mentwit lagi yang mengatakan “Saya tidak bebas, kami pergi ke rumah sakit,” ketika ia berangkat dari rumahnya di Kusadasi, kota peristirahatan di Turki Barat.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Belanda Herman van Gelderen, mengukuhkan bahwa Umar telah ditahan tetapi tidak memberi keterangan lebih jauh.

“Kami mengetahuinya. Kami sudah melakukan kontak dan sedang mengikuti kasus itu dengan sangat seksama,” katanya.

Umar menulis artikel pekan lalu yang menyebabkan kehebohan politik setelah konsulat Turki kabarnya mengirim email kepada organisasi-organisasi Turki di Negeri Belanda yang meminta mereka agar melaporkan siapapun yang menghina Erdogan di media sosial.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan ia akan menanyakan pada pihak berwenang Turki mengenai email itu, dan mengatakan ia tidak merasa pasti apa yang diharapkan pemerintah Turki akan dicapainya. [gp]

XS
SM
MD
LG