Tautan-tautan Akses

Warren Buffett Perkirakan Pajak AS akan Naik untuk Tutupi Peningkatan Defisit


Para pemegang saham Berkshire Hathaway berfoto dengan poster investor dan CEO Warren Buffett dalam rapat pemegang saham tahunan Bershire Hathaway di Omaha, Nebraska, Jumat, 3 Mei 2024. (Foto: Josh Funk/AP Photo)
Para pemegang saham Berkshire Hathaway berfoto dengan poster investor dan CEO Warren Buffett dalam rapat pemegang saham tahunan Bershire Hathaway di Omaha, Nebraska, Jumat, 3 Mei 2024. (Foto: Josh Funk/AP Photo)

Warren Buffett memproyeksikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan pajak sebagai langkah untuk menangani pelebaran defisit fiskal, daripada memangkas pengeluaran.

"Saya kira kemungkinan pajak akan ditingkatkan,” katanya pada Sabtu (4/5) dalam rapat umum pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway di Omaha.

"Mereka (Pemerintah AS-red) mungkin memutuskan bahwa suatu saat nanti mereka tidak ingin defisit fiskal sebesar ini karena memiliki beberapa konsekuensi penting. Jadi, mereka mungkin tidak ingin mengurangi pengeluaran dan mungkin akan memilih untuk mengambil porsi yang lebih besar dari apa yang kita miliki, dan kita akan membayarnya," katanya.

Menurut proyeksi anggaran jangka panjang terbaru dari Kantor Anggaran Kongres, defisit federal diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada fiskal 2054, naik dari 5,5 persenpada fiskal 2024. Defisit anggaran AS diperkirakan akan memburuk jika pemotongan pajak yang diberlakukan pada 2017 diperbarui tahun depan.

Ditanya apakah ia khawatir tentang tingkat utang pemerintah AS yang meningkat dengan cepat, Buffett mengatakan bahwa yang membuatnya khawatir adalah defisit fiskal lebih dari ukuran pasar obligasi Pemerintah AS yang sekarang hampir mencapai $27 triliun.

“Spekulasi terbaik saya adalah bahwa utang AS akan dapat diterima untuk jangka waktu yang sangat lama karena tidak ada banyak alternatif lain,” katanya, mengacu pada dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia.

Buffett mengatakan meski fokus pasar tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil bank sentral AS untuk mengatasi inflasi, kebijakan fiskal bisa jadi lebih bermasalah.

“Jay Powell (kepala Federal Reserve -red) adalah… orang yang sangat, sangat bijaksana,” katanya. "Tapi dia tidak mengendalikan kebijakan fiskal." [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG