Tautan-tautan Akses

Warga Sudan Banjiri Jalan-Jalan di Ibu Kota Khartoum


Demonstran Sudan membakar ban-ban sebagai barikade dalam aksi protes menentang kudeta militer di Khartoum, Selasa (4/1).
Demonstran Sudan membakar ban-ban sebagai barikade dalam aksi protes menentang kudeta militer di Khartoum, Selasa (4/1).

Warga Sudan turun ke jalan-jalan di ibu kota Khartoum dan kota-kota lain hari Selasa (4/1) dalam protes anti-kudeta sementara negara itu semakin terjerumus ke dalam kekacauan menyusul pengunduran diri perdana menteri awal pekan ini.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di beberapa lokasi di ibu kota, termasuk daerah sekitar istana presiden, di mana terjadi bentrokan dalam putaran protes-protes sebelumnya sejak kudeta 25 Oktober. Para pengunjuk rasa juga terlihat dalam video melemparkan batu dan tabung gas air mata kosong ke pasukan keamanan. Tidak ada laporan langsung mengenai jatuhnya korban.

Perdana Menteri Abdalla Hamdok digulingkan dalam kudeta, dan kemudian diangkat kembali sebulan kemudian menyusul kesepakatan dengan militer yang dimaksudkan untuk menenangkan ketegangan dan protes anti-kudeta.

Hamdok mengundurkan diri hari Minggu (2/1) di tengah kebuntuan politik. Dia mengatakan telah gagal menemukan kompromi antara para jenderal yang berkuasa dan gerakan pro-demokrasi.

Sudan telah lumpuh secara politik sejak kudeta. Pengambilalihan militer terjadi lebih dari dua tahun setelah pemberontakan rakyat yang memaksa penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir dan pemerintah Islamisnya pada April 2019.

Ribuan orang ambil bagian dalam unjuk rasa hari Selasa di Khartoum dan kota kembarnya Omdurman. Mereka mengecam kudeta tersebut. Gambar-gambar yang diunggah di Inrternet menunjukkan pengunjuk rasa muda bernyanyi, menabuh genderang dan mengibarkan bendera Sudan. Demonstrasi serupa juga terjadi di kota-kota lain, termasuk kota Port Sudan, di Sudan timur. [lt/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG