Tautan-tautan Akses

Warga Komuter AS Habiskan 42 Jam Setahun dalam Kemacetan Lalu Lintas


Kemacetan di jalan layang New York City (Foto: dok).
Kemacetan di jalan layang New York City (Foto: dok).

Laporan dari Institut Transportasi Texas memperkirakan bahwa kemacetan di jalan raya AS menghabiskan US$160 miliar per tahun.

Ekonomi yang menguat dan murahnya harga bahan bakar membuat jumlah kendaraan bermotor di jalanan di AS meningkat, mengakibatkan kemacetan terparah dan memaksa warga komuter di kota membuang sekitar 42 jam setahun dalam kemacetan lalu lintas, menurut laporan yang dirilis Rabu (26/8).

Laporan dari Institut Transportasi Texas memperkirakan bahwa kemacetan di jalan raya AS menghabiskan US$160 miliar per tahun, termasuk dari hilangnya produktivitas, bahan bakar yang terbuang saat terhenti di kemacetan dan pengikisan dan gesekan di kendaraan.

"Tingkat kepadatan yang lebih tinggi merupakan dampak negatif peningkatan aktivitas ekonomi," ujar Bill Eisele, peneliti senior untuk TI, yang menggabungkan angka tahunan Mobilitas Urban dan perusahaan pelacak lalu lintas INRIX. TTI adalah bagian dari Texas A&M University.

Eisele mengatakan warga-warga Amerika berkendara dengan jarak yang mencapai rekor dalam 12 bulan terakhir, melewati angka puncak sebelumnya tahun 2007, sebelum dimulainya penurunan ekonomi yang masif.

"Kemacetan mencerminkan tren nasional," ujarnya.

Tahun 1982, para pengendara menghabiskan rata-rata 16 jam per tahun dalam kemacetan. Angka itu naik menjadi 38 jam tahun 2010, menurut TTI.

Tim Lomas, salah satu penulis laporan tersebut, mengatakan Washington, D.C., menghadapi kemacetan terparah di AS, di mana warga komuter membuang 82 jam per tahun dalam kemacetan, hampir dua kali lipat rata-rata nasional.

Kota-kota lain yang paling macet termasuk Los Angeles, San Francisco, New York dan San Jose.

Enam dari 10 jalan yang paling macet di Amerika adalah metro Los Angeles, dua di Chicago dan dua di New York City. Jalan layang terburuk di negara itu adalah US 101 di daerah San Fernando Valley di Los Angeles.

Dalam jam sibuk, perlu waktu 91 menit untuk mencapai jarak 42 kilometer pada jalan 101 itu, dengan rata-rata kecepatan 27 kilometer per jam.

"Masalah kemacetan yang meningkat terlalu masif untuk diselesaikan satu lembaga saja. Para pebisnis dapat memberi pegawai mereka fleksibilitas lebih tinggi mengenai di mana, kapan dan bagaimana mereka bekerja. Pekerja individual dapat menyesuaikan pola komuter mereka dan kita dapat berpikir lebih baik mengenai perencanaan penggunaan lahan jangka panjang," ujar Lomax.

Eisele mengatakan bahwa kemacetan lalu lintas tingkat kota besar menyebar ke daerah-daerah metro yang lebih kecil.

"Secara nasional, penundaan perjalanan rata-rata per warga komuter naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 1982," ujarnya.

"Untuk kota-kota dengan penduduk kurang dari 500.000 orang, masalahnya empat kali lebih parah dibandingkan tahun 1982."

XS
SM
MD
LG