Tautan-tautan Akses

Warga Khawatirkan Meluasnya 'Zona Mati' di Teluk Meksiko


Para ilmuwan AS memperkirakan 'Zona Mati' di Teluk Meksiko akan terus meluas dalam beberapa bulan mendatang (foto: peta Zona Mati).
Para ilmuwan AS memperkirakan 'Zona Mati' di Teluk Meksiko akan terus meluas dalam beberapa bulan mendatang (foto: peta Zona Mati).

Para ilmuwan Amerika memperkirakan keberadaan suatu daerah di Teluk Meksiko yang dikenal sebagai “zona mati” yang dalam beberapa bulan lagi luasnya dapat mencetak rekor sejarah.

Kawasan di mana kadar oksigen diketahui rendah atau bahkan tidak ada sama sekali itu diperkirakan akan meningkat hingga mencapai hampir 20.300 kilometer per segi. Zona mati itu diyakini terbentuk karena polusi nutrisi akibat kegiatan manusia dan dapat membunuh ikan serta kehidupan laut lainnya. Hal ini mengkhawatirkan, terutama bagi orang-orang yang mencari nafkah di perairan di Teluk Meksiko.

Bagi Tuan Tran, berada di zona mati di Teluk Meksiko ini bukan soal mencari nafkah, tetapi sebuah petualangan.

“Saya selalu berhasrat untuk menangkap udang. Saya selalu mencintai Teluk ini. Sebagian alasan yang membuat saya melakukan hal ini karena saya merasa inilah tempat bagi saya,” ujarnya.

Keluarga Tran memancing di Vietnam sebelum datang ke Port Arthur, di Texas, pasca jatuhnya Saigon. Tran sudah memancing sejak masih kanak-kanak, dan ia mengatakan adanya perkiraan bahwa luas kawasan zona mati di Teluk Meksiko akan mendekati rekor, merupakan hal yang meresahkan.

“Kabar ini tidak bagus,” lanjut Tran.

Zona mati adalah suatu kawasan di laut di mana hanya ada sedikit atau sama sekali tidak ada oksigen. Fenomena ini mengancam kehidupan laut, termasuk tiram yang tidak dapat bergerak keluar dari zona itu dan udang yang bergerak ke daerah-daerah yang memiliki oksigen.

Dengan ramalan suram itu, Tran kini mengandalkan keyakinannya untuk tetap berharap.

“Kita hanya bisa melakukan hal ini dan meminta restuNya. Ia yang akan menentukan kelak. Jika saya khawatir seperti Trey tentang JBS ini, saya tidak dapat tidur,” imbuhnya.

Trey Pearson mengelola bisnis pemrosesan udang yang disebut “JBS Packing” di Port Arthur, Texas.

“Saya sangat prihatin tentang apa yang sebenarnya akan terjadi dan seberapa buruk hal itu. Kami memahami bahwa hal ini akan menjadi sangat besar tahun ini,” kata Trey.

The National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA memperkirakan zona mati di Teluk Meksiko akan mencapai hampir 20.300 kilometer per segi, atau mendekati rekor yang ditetapkan pada tahun 2017.

Para ilmuwan mengatakan limpasan polusi nutrisi dari pertanian merupakan masalah utama. Banjir hebat di Midwest menimbulkan dampak ke selatan, hingga ke Sungai Mississippi, hingga ke Teluk Meksiko. Steve DiMarco di Texas A&M University Oceanographer mengatakan.

“Air itu keluar dan menstimulasi tumbuhnya ganggang.Sinar matahari masuk. Ganggang akan mendapat sinar matahari itu dan mulai tumbuh, menghasilkan biomassa yang sangat banyak. Ganggang akan melakukan apa yang sedianya dilakukannya. Ganggang akan hidup dan mati, dan kemudian tenggelam hingga ke dasar,’’ ujar Steve.

Bakteri yang memakan ganggang yang mati itu menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida. Begitu oksigen dalam air garam habis, lapisan air tawar di atasnya tidak memungkinkan oksigan dari atmosfir menembus air garam.Hal ini menimbulkan zona mati yang menimbulkan dampak tidak hanya pada tingkat oksigen di dalam air garam, tetapi juga kehidupan laut di kawasan itu, termasuk udang.

“Jika mereka bisa pindah, mereka akan pindah ke daerah lain dan mungkin tidak terlalu suka di daerah baru itu,” tambahnya.

Saat ini Steve dan Tran hanya dapat menanti seberapa buruk zona mati yang akan terbentuk ini. Tapi Tran yakin Tuhan akan menolong mereka.

“Dia (Tuhan.red) selalu menolong kita di saat-saat sulit,” tandas Tran. (em/al)

Recommended

XS
SM
MD
LG