Tautan-tautan Akses

Warga Buddhis Myanmar Ganggu Upaya Bantuan untuk Warga Rohingya yang Terkepung


Para pemuda muslim Rohingya berdiri di lereng bukit dan merentangkan tangan mereka untuk menerima makanan yang didistribusikan di dekat kamp pengungsi Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu, 20 September 2017. (AP Photo/Bernat Armangue)
Para pemuda muslim Rohingya berdiri di lereng bukit dan merentangkan tangan mereka untuk menerima makanan yang didistribusikan di dekat kamp pengungsi Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu, 20 September 2017. (AP Photo/Bernat Armangue)

Massa dalam jumlah besar berusaha menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Muslim yang terkepung di Myanmar Barat sebelum mereka kemudian dihalau oleh polisi pada Rabu malam (20/9).

Kantor penerangan pemerintah menyatakan sekitar 300 demonstran berkumpul di dermaga di Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine yang mayoritas warganya Buddhis. Ketika itu sebuah kapal sedang bersiap-siap mengangkut 50 ton pasokan, di antaranya makanan, air dan kelambu dari Palang Merah Internasional untuk Muslim Rohingya yang terlantar di bagian utara negara bagian itu.

Dengan mengabaikan imbauan para biksu Buddhis agar tenang, massa mulai melemparkan batu dan bom Molotov ke arah polisi, yang kemudian membalasnya dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tembakan ini akhirnya membubarkan massa. Delapan orang ditangkap dan ditahan.

Negara bagian Rakhine dilanda kekerasan sejak akhir Agustus, sewaktu militan Rohingya menyerang beberapa polisi dan pos-pos militer di perbatasan. Ratusan orang tewas dan seluruh desa Rohingya dibakar habis dalam suatu operasi militer yang memaksa lebih dari 420 ribu orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh. Ribuan orang Rohingya lainnya masih berada di Rakhine, dan sangat membutuhkan bahan makanan serta bantuan lainnya.

PBB menyebut perlakuan terhadap Rohingya sebagai contoh pembersihan etnis. [uh/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG