Tautan-tautan Akses

Warga AS Keturunan Sudan: Larangan Pengungsi Rugikan Warga Terentan


Protes terhadap Donald Trump yang diorganisir Koalisi Imigrasi New York di kota New York, Desember 2016. (Reuters/Darren Ornitz)
Protes terhadap Donald Trump yang diorganisir Koalisi Imigrasi New York di kota New York, Desember 2016. (Reuters/Darren Ornitz)

Mereka menganjurkan agar Presiden Donald Trump berpikir lebih strategis soal kebijakannya mengenai pengungsi.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan Presiden Donald Trump diperkirakan akan menandatangani perintah eksekutif yang akan memberlakukan larangan sementara bagi sebagian besar pengungsi dan membekukan pemberian visa kepada warga Suriah, Sudan, dan lima negara Timur Tengah dan Afrika lainnya.

Perintah itu tampaknya tidak termasuk larangan terhadap penganut agama minoritas yang melarikan diri dari penindasan.

Warga AS keturunan Sudan mengatakan larangan itu sebuah kesalahan besar. Rydwan Dawod, seorang warga keturunan Sudan yang tinggal di negara bagian Oregon mengatakan perintah eksekutif itu akan berdampak pada warga Sudan yang paling rentan yang ingin mengungsi ke Amerika. Sudan adalah negara dengan mayoritas penduduknya Muslim.

Dawod mengatakan, “Keputusan ini akan berimbas pada banyak orang yang tidak bersalah, khususnya pengungsi yang melarikan diri dari diktator dan pemerintah radikal Islamis dan mereka ditindas karena tidak berpikir dengan cara yang sama, dan sekarang mereka dihukum lagi oleh Donald Trump dan itu tidak adil."

Mohammad Badawi, seorang warga Sudan dan pengacara yang bekerja untuk Pusat Studi Keadilan dan Perdamaian Afrika di Uganda mengatakan ia tidak yakin bahwa melarang warga Sudan pergi ke Amerika akan membuat Amerika lebih aman. Ia menganjurkan agar Presiden Trump berpikir lebih strategis. [my/al]

XS
SM
MD
LG