Tautan-tautan Akses

Warga AS Meninggal di Penjara Mesir Setelah Mogok Makan


Kantor Departemen Luar Negeri AS di Washington, D.C., 26 Januari 2017. (Foto: dok).
Kantor Departemen Luar Negeri AS di Washington, D.C., 26 Januari 2017. (Foto: dok).

Departemen Luar Negeri AS menyatakan seorang warga Amerika yang mogok makan dan mengaku secara salah telah dipenjara di Mesir, meninggal dunia, Senin (1/13) setelah menghabiskan enam tahun di balik jeruji besi.

Mustafa Kassem (54 tahun), dealer onderdil kelahiran Mesir dari Long Island, New York, meninggal karena gagal jantung setelah mogok makan sejak tahun lalu sebagai protes atas penahanan dirinya yang tidak adil, demikian kata pengacara Kassem.

Asisten Menteri Luar Negeri AS David Schenker. (Foto: dok).
Asisten Menteri Luar Negeri AS David Schenker. (Foto: dok).

Kepada sejumlah wartawan, David Schenker, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Timur Dekat menyatakan kematian Mustafa dalam tahanan itu tragis, tidak perlu dan dapat dihindari. “Saya akan terus menyampaikan keprihatinan serius kami tentang hak asasi manusia dan orang-orang Amerika yang ditahan di Mesir pada setiap kesempatan,” tambah David.

Jaksa Penuntut Umum Mesir memerintahkan sebuah otopsi dan penyelidikan atas kondisi medis Kassem, dan mengkonfirmasi pemindahan Mustafa dari penjara ke Rumah Sakit Universitas Kairo, tempat dia meninggal.

Kassem berada di Kairo untuk mengunjungi keluarganya pada Agustus 2013 dan para pengacaranya menyatakan ia secara keliru terseret ke dalam penangkapan besar-besaran ketika terjadi pembubaran dengan kekerasan terhadap aksi duduk kelompok Islamis yang menewaskan ratusan orang. [mg/lt]

XS
SM
MD
LG