Tautan-tautan Akses

Warga Aljazair Rayakan Pengunduran diri Bouteflika


Warga rayakan pengunduran diri Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, di jalan-jalan, Aljir, Aljazair, 2 April 2019 (foto: Reuters/Ramzi Boudina)
Warga rayakan pengunduran diri Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, di jalan-jalan, Aljir, Aljazair, 2 April 2019 (foto: Reuters/Ramzi Boudina)

Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika hari Selasa mengundurkan diri setelah 20 tahun menjabat. Pengunduran dirinya dilakukan setelah demonstrasi selama enam minggu di seluruh negeri untuk menyingkirkan Bouteflika bersama orang-orang terdekatnya dari kekuasaan guna menciptakan demokrasi sejati di negara kaya gas itu.

Pengumuman pengunduran dirinya disampaikan tidak lama setelah seruan tegas dari pimpinan militer yang berpengaruh kepada Bouteflika usia 82 yang sakit untuk "segera" mundur.

Warga beramai-ramai merayakan dengan damai di ibukota Aljir segera setelah pengumuman pengunduran dirinya.

Seradj Karim, penduduk Aljirs dalam bahasa Perancis mengatakan "Jika puas dengan kejatuhan satu orang kita tidak mencapai kemajuan. Perjuangan kita yang sebenarnya adalah memiliki negara di bawah supremasi hukum, dengan lembaga dan negara demokratis berkat era baru, republik kedua dengan kedaulatan rakyat yang nyata.

Warga membunyikan klakson mobil, menyanyikan lagu-lagu dan mengibarkan bendera Aljazair, ratusan orang Selasa malam berkumpul di kantor pos pusat sebuah plaza yang menjadi simbol gerakan demonstrasi. Polisi menyaksikan dari pinggir jalan.

Dewan Konstitusi diharapkan bersidang Rabu untuk mensahkan pengunduran dirinya. Berdasarkan konstitusi, presiden majelis tinggi, Dewan Nasional akan bertindak sebagai pemimpin sementara selama maksimal 90 hari sampai pemilu bisa diselenggarakan. [my]

Recommended

XS
SM
MD
LG