Anjing polisi dan drone dikerahkan untuk mencari wali kota Seoul, kota terbesar di Korea Selatan, hari Kamis (9/7), setelah putrinya melaporkan ia hilang, kata para pejabat.
Polisi mengatakan Wali Kota Seoul, Park Won-soon meninggalkan pernyataan seperti surat wasiat atau pesan terakhir, yang ditemukan putrinya, Kamis sore (8/7). Media Korea Selatan melaporkan bahwa Park tidak datang bekerja pada hari Kamis (8/7), dan bahwa ponselnya telah dimatikan.
Kantor berita semiresmi Yonhap menyebutkan sinyal ponsel Park terakhir kali dideteksi di bagian timur laut Seoul, daerah yang menjadi fokus pencarian oleh polisi.
SBS, jaringan televisi besar di Korea Selatan, Kamis larut malam (8/7) melaporkan bahwa mantan sekretaris wali kota menuduhnya melakukan kontak fisik yang tidak senonoh dan mengirim foto-foto pribadi yang tidak diinginkan. Pelecehan itu, tuduhnya, dilakukan sejak 2017.
Park, mantan aktivis HAM dan demokrasi yang berusia 64 tahun itu menjadi wali kota Seoul pada tahun 2011 dan terpilih untuk dua kali masa jabatan lagi.
Park, anggota Partai Demokrat yang berkuasa di Korea Selatan, adalah salah seorang politisi yang paling banyak mendapat sorotan di negara itu, dan telah dianggap banyak kalangan sebagai calon kandidat presiden tahun 2022, sewaktu presiden sekarang ini, Moon Jae-in, mengakhiri jabatannya. [uh/ab]
